Maluku

Kementrian ESDM Apresiasi Gagasan Rembuk dan Simposium Nasional Pelajar Maluku Se-Indonesia

JAKARTA – Kementerian ESDM mengapresiasi Gagasan Rembuk dan Simposium Nasional Pelajar Maluku Se-Indonesia yang akan dihelat tanggal 27-29 Oktober 2017, bertempat di Asrama Haji Podok Gede Jakarta Timur.

Saat ditemui di Jakarta, Jumat (10/7/2017) Wakil Menteri ESDM Acandra Tahar mengapresiasi ide dan gagasan BP PPM dalam menggelar kegiatan Rembuk dan simposium pelajar Maluku Se Indonesia. Baginya, Forum tersebut akan menjadi forum tabayun untuk menjelaskan informasi-informasi yang berkembang di masyarakat selama ini.

Sementara itu, M. Rimbo Bugis yang juga merupakan Ketua Umum PPM mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat Maluku serta stakeholder yang ada di Maluku demi lancarnya kegiatan para pelajar Maluku di Jakarta itu.

” Kami mengharapkan dukungan dari seluruh stakholder di daerah maupun di pusat untuk mendukung kegiatan ini. Kegiatan Rembuk dan simposium yang rencananya akan dihadiri oleh 500 peserta Pelajar Maluku yang tersebar diseluruh Indonesia. Dan direcanakan akan dibuka secara lansung oleh Wakil Presiden RI selaku Sesepuh orng Indonesa Timur. Ini adalah suatu forum ilmiah Pelajar, Pemuda dan Mahasiswa untuk mempertegas kepedualian PPM terhadap kepentingan orang Maluku NKRI,” harapnya.

Ketua Dewan Pakar PPM Ahmad Ibra Lussy, dalam kesempatan yang sama juga berharap kegiatan dimaksud dapat menjadi ajang untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi di Maluku dari kacamata kaum intelektual.

” Kita punya sumber daya alam yang berlimpah tetapi heran dengan realtas yang terjadi di Maluku, kita masih menjadi salah satu Provinsi termiskin dan tertinggal, nah forum rembuk dan simposium adalah upaya untuk mempertemukan seluruh pihak yang berkepentingan agar bisa duduk bersama dan menjelaskan dna mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi di Maluku. Ini akan menjadi suatu pemahaman yang benar dan lengkap bagi seluruh pelajar, mahasiswa, Pemuda serta masyarakat Maluku agar kita tidak saling menyalahkan, “ tuturnya.

Sedangkan Abubakar A. Soelissa, Kordinator Dewan Pengarah Kegiatan Rembug dan simposium nasional menyampaikan, kegiatan itu lahir dari rasa keprihatinan atas kondisi Maluku yang tak kunjung membaik.

“Padahal sumber daya Maluku cukup besar, tapi tidak terkelola secara baik & tertanggung jawab. Ditambah lagi dengan sumber daya manusia yang sangat terbatas, sehingga kemampuan untuk melakukan terobosan untuk membangun Maluku tidak secara optimal dilakukan oleh anak-anak Maluku sendiri. Untuk itulah, gagasan soal rembug & simposium nasional ini bisa dijadikan momentum yang strategis untuk membangun Maluku. Dalam rembug ini juga, kita akan konsen membicarakan soal peningkatan sumber daya manusia yang selama ini menjadi problem bersama kita di Maluku, “ ujarnya.

Selain itu, distribusi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan tetap menjadi prioritas isu yang akan diskusikan. Olehnya itu, sinergitas yang terbangun antara pemerintah pusat dan daerah haruslah terjalin dengan baik, sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Maluku. (IN-04/IBA)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top