Ambon, Maluku – Sebagai Provinsi yang diberikan predikat Laboratorium perdamain dunia, kehidupan umat beragama terus dibina dan dijaga dikalangan masyarakat. Kepedulian kepada generasi muda di Maluku untuk tetap setia kepada Negera Kesatuan Republik Indonesia dalam memerangi paham radikalisme terus digalakan oleh jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Maluku dan Pemerintah Provinsi Maluku.
Hal inilah yang dilakukan dalam dialog interaktif bersama yang dilakukan oleh Polda Maluku yang diwakili Direktur Kepolisian Perairan (Dir Pol Air) Polda Maluku Kombes Pol Drs Amier Supeno dengan nara sumber Ketua Penjaminan Mutu sekaligus Direktur Reconsiliasioan Media Center Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Dr Abidin Wakano bersama Sekertaris Kesabangpol Provinsi Maluku Ir Abdul Hamid Talaohu yang dilangsungkan di studio salah satu media elektrronik di Ambon, Selasa (3/10/2017).
Dialog interaktif yang mengupas tentang pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila di kalangan umat beragama di Maluku ini mengusung tema, ‘Kerja sama Polri khusunya Polda Maluku dengan Pemerintah Provinsi Maluku dalam mencegah dan mengantisipaai masuknya paham-paham radikalisme dan paham anti Pancasila di kalangan kehidupan persaudaraan dan antar umat beragama di Provinsi Maluku dengan julukan Negeri Raja-Raja ini.
Dalam paparannya, Dr Abidin Wakano mengatakan, sebagai warga Negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa bagi Bangsa Indonesia. Dalam butir-butir sila pada Pancasila terkandung makna bagi setiap warga negara Indonesia berkewajiban menjaga pancasila sebagai falsafah (cara pandang) dan dasar Negara Bangsa Indonesia.
” Pancasila merupakan kesepakatan kita bersama, mari kita bersatu dan jaga selalu kerukunan antar umat beragama, saat ini media sosial menjadi ajang untuk menyebarkan ujaran kebencian kepada suatu kelompok, agama atau orang tertentu,” tutur Tokoh Perdamaian Maluku yang juga merupakan Direktur Reconsiliasioan Media Center Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon ini.
Menanggapi pernyataan yang dipaparkan oleh Dr Abidin Wakano tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan umat beragama di Maluku, Direktur Ditpol Air Polda Maluku Kombes Pol Drs Amier Supeno mengulas tentang bagaimana peranan Polda Maluku dalam penerapan Pancasila kepada masyarakat Maluku yang ada di wilayah – wilayah terluar tentang upaya pencegahan bahaya radikalisme dan anti Pancasila yang sering kali memecah belah kehidupan persaudaraan di Maluku.
” Upaya untuk menerapakan nilai-nilai Pancasila yang dilakukan oleh jajaran Polda Maluku dengan segenap usaha yang dilakukan oleh personil Ditpol Air Polda Maluku untuk mendatangi wilayah kepulauan yang ada di Maluku dalam memberikan pemahaman dan pencerahan terhadap masyarakat pesisir yang ada di kepulauan tentang bahaya paham radikal dan anti Pancasila. Selain itu Ditpol Air Polda Maluku juga melaksanakan kegiatan empat kali kesadaran hukum sebagai warga Negara Indonesia yang terus dilakukan dalam sebulan yang bertujuan untuk masyarakat paham hukum dan menjauhi pahamnyg berbahaya,” ucap Perwira Polda Maluki berpangakat 3 bunga emas di pundaknya itu.
Dikatakannya, saat ini Kapolda Maluku sudah berwacana untuk menjalankan program Maluku rumah kita. Hal ini bermaksud agar Maluku tetap aman dan rukun serta terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan masyarakat di Maluku.
” Jika kita bicara menyangkut rumah kita, sudah seharusnya Maluku di jadikan sebagai tempat perteduhan yang harus aman, damai, bersih dan indah, bagi kehidpan persaudaraan yang ada di Maluku,” tutur Kombespol Drs Amier Supeno.
Disisi lain menurut Sekertaris Kesbangpol Provinsi Maluku Ir Abdul Hamid Talaohu dalam pemaparan dialog interaktif tersebut, mengungkapkan Maluku dengan budaya pela gandong sangatlah luar biasa, Pela gandong merupakan budaya yang tidak di miliki oleh daerah lain. Olehnya itu sebagai orang Maluku sudah tentunya sebagai kehidupan persaudaraan sama-sama bergandeng tangan satu sama lain untuk menatap Maluku yang lebih baik.
” Maluku pada beberapa waktu yang lalu pernah dilanda konflik, namun saat ini Maluku sudah mulai bangkit dari keterpurukan. Persoalan yang ada saat ini mari sama kita selesaikan dengan cara yang baik saling membantu satu sama lain,” tutur perwakilan Pemerintah Provinsi Maluku itu
Dirinya juga sudah mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Maluku agar budaya Pela Gandong di masukan dalam sebuah peraturan daerah (Perda) dan di jadikan sebagai kurikulum sekolah bagi generasi muda di Maluku bagi semua jenjang pelajar di Maluku mulai dari SD, SMP hingga SMA.
” Kalau mau mengibarkan bendera hendaknya mengibarkan bendera Merah Putih sebagai kecintaan kita kepada NKRI. Saat ini di wilayah Maluku banyak masyarakat yang mengibarkan bendera negara-negar lain dengan sangat fanatik, padahal kita adalah orang Maluku asli dan kita semua tau bahwa tanpa Maluku maka tidak ada Indonesia. Mewakili pimpinan Polda Maluku Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat maluku jika ada dintemukan orang atau kegiatan yang di anggap radikal atau berbahaya, segera di laporkan kepada RT, Lurah setempat atau bisa langsung ke aparat keamanan terdekat sehingga Maluku yang kita cintai ini bisa bebas dari faham terorisme dan radikalisme,”Ungkap Kombes Pol Drs Amir Supeno.
Selain itu menurut Dr Abidin Wakano jika kita jadi orang islam jangangan jadi orang arab tetapi jadilah orang Maluku dan jika kita jandi orang kristen janganlah jadi orang Israel atau Belanda tetapi mari tetap menjadi orang Maluku. Begitu juga untuk komunitas hindu dan budha yang ada di wilayah Maluku.
Ungkap yang sama juga dikatakan Sekertaris Kesbangpol Provinsi Maluku yang dalam pesanya mengatakan mari jaga Pancasila, Pancasila dan NKRI adalah harga bagi kita semua. Jika tidak ada yang mau terima, segera keluar dari Maluku karna kita orang Maluku ingin kedamaian. (IN-07)
