Langgur, Malra – Sekelompok Masyarakat Desa Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, Minggu (17/8/2017) sekitar pukul 23.30 WIT memblokade jembatan penghubung Kab.Malra dan Kota Tual. Blockade jembatan itu dilakukan dengan prosesi adat Sasi Hawear.
Belum tahu pasti apa penyebab Aksi sasi jembatan Utdek oleh sekelompok masyarakat Langgur itu. Namun informasi yang dihimpun INTIM NEWS, aksi blockade jembatan dilakukan setelah adanya upaya penangkapan terhadap terduga Bandar Togel dengan inisial E R oleh personil gabungan Unit Buser dan Sat Narkoba Polres Malra.
Informasi yang didapatkan media ini dari Kapolres Malra, AKBP.Agus Riyanto Spd. MH.SIK mengatakan Saat dilakukan penangkapan di depan rumah Hironimus Dumatubun (anggota DPRD Kab. Malra) E.R melarikan diri dan masuk ke rumah milik Hironimus Dumatubun. Engelbertus Dumatubun (Ketua KPUD Kab Malra) keluar dari dalam rumah dengan membawa sebilah parang dan menodongkan ke arah petugas yang hendak melakukan penangkapan. Mendengar adanya keributan, terjadilah kosentrasi massa yang langsung melakukan pelemparan kepada petugas. Petugas yang terdesak langsung mengeluarkan tembakan peringatan untuk memecah kosentrasi massa. Upaya penangkapan terhadap terduga bandar togel E.R tetap dilakukan namun upaya penangkapan itu tak membuahkan hasil.
Tim langsung kembali ke Mapolres Malra untuk berkonsolidasi. Namun saat hendak kembali untuk melakukan upaya lanjutan, sebagian masyarakat desa langgur langsung melakukan pemalangan di seluruh sudut jalan di desa langgur.
Karena merasa tidak puas Sekitar pukul 06.00 wit masyarakat desa langgur melakukan pemasangan sasi di jembatan watdek dengan menutup akses jalan antara langgur dengan kota Tual.
Akibat penutupan akses penyeberangan ini, aktifitas di perbatasan Kabupaten Malra dan Kota Tual lumpuh total.
Aktifitas ekonomi dan pendidikan di dua daerah ini menjadi terhambat. Bahkan informasi yang berhasil di update media Intim News, sejumlah sekolah terpaksa diliburkan.
Sasi Hawear yang dilakukan warga Langgur mendapat sorotan dari warga. Menurut warga, Sasi adat Hawear ini membuat aktifitas masyarakat menjadi lumpuh total. Warga dilarang melintas jembatan Usdek, sementara jembatan ini merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan Kabupaten Malra dan Kota Tual.
“Kita terpaksa menggunakan speedboat untuk bisa sampai ke Malra demikian pula warga dari Kota Tual menuju Kabupaten Malra,” ungkap warga yang enggan namanya dipublikasikan.
Hingga berita ini dipublikasi, Sasi Hewear belum dicabut oleh tokoh adat Desa Langgur. (IN-07/CR-01)
