Kesehatan

Soal Puskesmas yang Dibiarkan “Terlantar” Kadis Kesehatan Malra Bungkam

Malra,Maluku- Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, (Malra) Lewat Dinas Kasehatan, diminta tidak menutup mata terhadap pelayanan kesehatan di Kecamatan Kei Besar, khususnya di Desa Elat.

Puskesmas edtHal ini dapat terlihat pada Puskesmas rawat inap yang terletak di dusun Wakol, Desa Enlarang, Kec. Kei Besar, kota Elat, dari tahun ke tahun tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat.

Puskesmas Rawat Inap yang seyogyanya merupakan pusat rujukan bagi masyarakat di Desa Elat dan kecamatan Kei-Besar itu, luput dari perhatian dan tidak pernah ada upaya dari dinas kesehatan yang menanggapi dengan serius baik dari fisik bangunan yang rusak, peralatan medis yang penuh karatan, tidak tersedianya obat-obatan yang cukup, kamar mandi dan Water Closet (WC) saluran air, penerangan yang terbatas dan yang paling memprihatinkan tidak tersedianya tenaga Dokter.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara, Dr. Katrint Notanubun. M.KeS. memilih bungkam dan menghindar saat dicoba dikonfirmasi terkait dengan Puskesmas Rawat Inap di Desa Enlarangyang dibiarkan “Terlantar”.

Dia bahkan “main petak umpet” dan menghindar dengan berbagai dalih dan memilih bungkam untuk menjawab realita pelayanan kesehatan di Kecamatan Kei Besar itu.

Puskesmas Rawat Inap2Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Malra, Alexander Sairlela. S.Sos saat dimintai komentar terkait dengan masalah Puskesmas Rawat Inap di Desa Enlarang, Rabu,(20/9/2017) mengakui keterbatasan fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan di Desa itu.

“Memang kami dinas kesehatan Malra menyadari sungguh, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No, 75, dari sisi peralatan kami masih sangat terbatas, hingga kami akan berupaya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) agar itu semua dapat terpenuhi secara perlahan-lahan. Sedangkan berkaitan dengan kondisi fisik bangunan rawat inap, kita akan lihat kondisi, jika tidak memungkinkan kita akan ajukan untuk rehab ringan namun kita akan lihat kondisi di lapangan nanti,” jelas Sairlela.

Sairlela mengakui, tak adanya dokter pada Puskesmas Rawat Inap pasalnya masa kontrak dokter telah selesai. Pihaknya akan melakukan penandatanganan kesepakatan baru dengan Fakultas Kedokteran Unpatti  untuk menyediakan dokter kontrak di sana.

“Ya, Dokter pada rawat inap Elat memang sudah selesai masa kontrak dan kepala dinas baru menandatangani Memorandum of understanding (MoU) dengan Universitas Pattimura (UNPATTI) dalam hal ini fakultas kedokteran untuk dikontrak tenaga, dan Alhamdulillah sudah ada 4 orang Dokter, dan nanti disusul pada bulan Oktober nanti. Terkait dengan kondisi pada rawat inap di Elat itu akan menjadi perhatian kami serius dalam kaitannya dengan proses pelayanan sehingga masyarakat pun mendapatkan perhatian dan pelayanan secara baik, saya kira kalau memang kondisi sebagaimana itu maka kami akan tindak lanjut untuk segera diselesaikan,” Ungkapnya. (CR-01).

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top