Bula,Maluku- Pemutaran film dokumenter untuk mempromosikan spot wisata yang ada di kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) bagi peserta dan official yang ikut dalam ajang lomba balap sepeda internasional Tour De Malvccas (TdM) membuat masyarakat Wakate merasa kecewa. Kekecewaan ini muncul lantaran dalam film dokumenter yang diputar itu, tidak satupun menampilkan potensi wisata disana.
“Yang pertama, kecewa sudah pasti karna ini khan momen internasional lalu Pemerintah daerah dengan segala kesiapannya yang cukup luar biasa, dengan buget yang begitu besar, lalu lihat saja kesiapan untuk menyambut para tamu begitu hebatnya bila dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain. Tapi kalau ada spot-spot Pariwisata di SBT yang belum diakomodir didalam pemutaran film singkat tadi, saya kira sebagai warga masyarakat Wakate juga merasa kecewa, ” kata anggota DPRD SBT asal Wakate, Alimudin Kolatlena kepada media (19/9) usai menyaksikan pemutaran film dokumenter itu.
Dikatakan, kekecewaan masyarakat dinilai cukup wajar mengingat desain film dokumenter itu harusnya mengakomodir seluruh potensi wisata yang ada dikabupaten SBT tanpa memilah-milah wilayah tertentu. Padahal, masyarakat Wakate (Watubela Kasui Teor) memandang semua wilayah dikabupaten Berjuluk “Ita Wotu Nusa” itu sama. Tidak hanya itu, kekecewaan masyarakat Wakate lantaran di wilayah itu tersimpan obyek wisata yang menjanjikan, Misalnya saja, pulau Kurkaf, pulau Igar, pulau Bam, Danau Utta Warat danau Amarlaut dan Goa Tengkorak yang menyimpan ribuan tengkorak yang telah berumur ratusan tahun. Bila sebagian masyarakat merasa kecewa tentu itu hal yang wajar.
“Kalau masyarakat Wakate kecewa saya kira wajar, karna bagi masyarakat di Wakate dan Teor memandang SBT secara utuh, tidak boleh memandang SBT secara terpisah. Apalagi kalau bicara soal potensi Pariwisata nah, di Wakate dan Teor itu juga ada pulau-pulau yang indah dengan lautnya, dengan segala macam potensi wisata yang kalau itu bisa dimasukkan difilm yang diputarkan itu bisa menjadi ajang promosi untuk dijual kepada wisatawan, dan itu sangat luar biasa, “Katanya.
Anggota komisi B DPRD SBT yang bermitra langsung dengan dinas Pariwisata ini mengaku, pihaknya sudah sering kali menyampaikan kepada dinas teknis dibidang Pariwisata itu untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Wakate. Oleh karena itu, bila dalam promosi spot wisata yang dikemas dalam film dokumenter tidak memuat potensi wisata di Wakate, dia mengaku menyesal dengan langkah panitia lokal TdM SBT.
“Sangat sering kita sampaikan, sebagai anggota DPRD kita bermitra langsung dengan dinas Pariwisata dan hampir setiap rapat yang berkaitan dengan Pariwisata kita bicara, kita jual itu potensi-potensi Pariwisata dikabupaten SBT secara keseluruhan. Dan Wakate dan Teor hampir setiap saat kita bicarakan, “ungkapnya.
Bahkan kata dia, usulan untuk mempromosikan seluruh obyek wisata dikabupaten SBT termasuk Wakate telah disampaikan saat pembahasan usulan anggaran TdM yang diminta panitia lokal TdM SBT. Dalam usulan tersebut Kolatlena meminta agar panitia lokal bisa mengakomodir seluruh spot wisata di SBT dikemas dalam bentuk Compac Disk (CD) untuk diputarkan dan disaksikan peserta lomba TdM. Mengingat jalur etape peserta hanya finish dikota Bula. Menurut dia, inti dari ivent internasional tersebut adalah mempromosikan obyek wisata dikabupaten SBT namun bila tidak mengcover seluruh potensi wisata yang ada disana itu artinya sangat mengecewakan.
“Saat proses pembahasan anggaran untuk pelaksanaan TdM, kita juga sampaikan bahwa ini adalah momentum penting dan karna etapenya finish hanya kota Bula tidak dikecamatan-kecamatan lain makanya panitia harus mampu menghadirkan semua potensi wisata dikabupaten Seram Bagian Timur dalam bentuk film CD dan lain-lain dan itu bisa mengcover semua potensi Pariwisata dikabupaten SBT secara keseluruhan, kalau sebagian tidak tercover itu sangat disayangkan, “sesalnya. (IN-17)
