Elat, Malra – Tugas dan peran Gereja saat ini adalah bagaimana mempertahankan tradisi Gereja yang Kudus tetapi juga menjaga Jemaatnya agar tetap menjadi 100% Kristen dan 100% NKRI. Hal ini merupakan rangkaian kegiatan Penataran Majelis Jemaat GPM Kei Besar Rayon III Wilayah Kei Besar.
Kegiatan yang berlangsung tersebut merupakan wadah untuk meningkatkan kapasitas pelayanan di Klasis GPM Kei Besar sekaligus menjadi saluran informasi dalam mensosialisasikan peraturan peraturan Gereja Protestan Maluku sesuai dengan hasil keputusan Sidang Ke-37 Sinode GPM dan Sidang 38 MPL Sinode GPM Tahun 2016 yang dilaksanakan di desa Rahareng Elat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, (26/9/2017).
Bupati Malra, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Bidang perekonomian dan pembangunan Malra, Ir.Lukas Retraubun mengatakan bahwa penataran yang dilaksanakan tersebut memberikan wawasan dan kerangka dasar pelayanan jemaat yang paripurna dan Iebih baik. Gereja Protestan Maluku semakin Kokoh dan mampu menjawab kebutuhan jemaat dalam upaya penguatan iman dan kepercayaan akan Tuhan Kita Yesus Kristus, Gembala dan Kepala Gereja.
“Fungsi agama adalah membangun solidaritas umat. Solidaritas umat sebagaimana dimaksud tidak hanya bersifat internal melainkan perlu solidaritas itu dibangun secara eksternal dengan penganut agama dan kepercayaan yang berbeda. Solidaritas itu menjadi penting di zaman ini, dimana Gereja diperhadapkan pada berbagai persoalan dalam upaya membangun Iman umatnya,” jelasnya.
Ditambahkannya, arus ilmu pengetahuan dan teknologi telah menerpa setiap sendi kehidupan umat beragama dengan sangat keras. Berita HOAX beredar dengan bebasnya yang cenderung mengancam solidaritas, dan relasi antar umat beragama. Dan pada titik ini, Gereja diuji untuk benar-benar menjadi Garam dan Terang Dunia. Tugas Gereja saat ini adalah bagaimana mempertahankan tradisi Gereja yang Kudus tetapi juga menjaga Jemaatnya agar tetap menjadi 100% Kristen dan 100% NKRI.
Pemimpin agama menjadi titik sentral sekaligus pengawal keharmonisan umat baik internal maupun eksternal dengan umat beragama Iain.
“Tahun ini dan tahun depan adalah tahun Polltik, dimana Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Malra, akan kita laksanakan. Saya berharap Pemimpin Jemaat dapat menjadi penyejuk dikala Jemaat menjadi panas oleh persepsi dan pilihan Politik yang berbeda. solidaritas dan keharmonisan harus tetap kita jaga, persaudaraan harus tetap kita pelihara. Even 5 tahunan jangan menjadi alasan perpecahan diantara kita yang hidup di Bumi Larvul Ngabal,” terangnya.
Turut hadir Pimpinan dan Anggota DPRD, Ketua Majelis Pekerja klasis, Ketua dan anggota Majelis Jemaat, Kei-Besar, dan Peserta Penataran Majelis Jemaat GPM Rayon lll Kei-Besar. (CR-01)
