Ambon, Maluku – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, secara resmi membuka Grand Opening Tour De Molvccas (TdM) sekaligus Cycling For All, dari halaman kediaman/rumah dinas Gubernur Maluku di Mangga Dua, Minggu sore (17/9/2017).
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Habiba Saimima, menjelaskan bahwa TdM 2017 merupakan even internasional berbasis sport tourism atau rally sepeda, yang baru pertama kali dilaksanakan di Provinsi Maluku, dan diikuti oleh 14 tim yang terdiri dari sembilan tim internasional dan lima tim nasional yang berasal dari 22 negara.
“Pembalap yang berpartisipasi dalam even ini, berjumlah 70 orang dengan manager dari masing-masing partisipan berjumlah 112 orang. Even ini dilaksanakan dari tanggal 18-22 September tahun 2017, yang akan melewati lima etape, dengan jarak tempuh 714 km, ” papar Saimima.
Disebutkan, etape pertama adalah Piru-Masohi dengan jarak tempuh 179,7 km, tertanggal 18 September 2017. Etape kedua, Wahai-Bula dengan jarak tempuh 153,8 km pada tanggal 19 September tahun 2017.
Sambungnya, etape ketiga Bula-Wahai dengan jarak tempuh 153,8 km, pada tanggal 20 September tahun 2017. Etape keempat, Masohi-Kairatu dengan jarak tempuh 41,5 km, pada tanggal 21 September 2017. Dan, etape terakhir Ambon Loop dengan jarak tempuh 82,9 km pada tanggal 22 September tahun 2017.
Sementara itu, Gubernur Maluku dalam sambutan singkatnya menjelaskan, panjang jalan yang dilalui peserta TdM mencapai 714 km melalui empat Kabupaten/Kota. Dimana, semua jalan sudah di hotmix.
“Enam bulan Ialu jalannya abal-abal Pak, hancur. Tetapi atas perintah Pak Menko, Pak Luhut dalam beberapa kali rapat, sekarang ini sudah bersih dan tidak ada lagi kerusakan-kerusakan,” ucap Gubernur.
Harapnya, lewat TdM akan meningkatnya devisa daerah dikemudian hari lewat pariwisata. Pada kesempatan yang sama, Pandjaitan katakan program pariwisata itu, menjadi program unggulan pemerintah. Jadi, tahun 2019 pariwisata itu kita targetkan akan mencapai 20 juta wisatawan, jadi penerimaan devisa /penerimaan negara terbesar tahun 2019 itu dari pariwisata, sekitar 20 miliar dollar lebih.
“Jadi, bukan lagi dari migas. Karena migas nomor tiga, mudah-mudahan terjadi perubahan yang sangat struktural pada pemerintahan ini, perlu kita sikapi kebetulan Ambon punya potensi yang sanga luar biasa, oleh karena itu, pemerintah ingin mendorong Ambon ini menjadi lebih bagus, “ungkap Luhut.
Selebihnya, Pandjaitan singgung terkait progran bersihkan sampah-sampah plastik di laut agar bisa lebih berdaya guna, selain menjaga kebersihan. (IN-06)
