Seram Bagian Barat

Lumbung Padi SBB Terancam, Pemdes Waimital Desak Pemda Perbaiki Talud Wai Ruapa

SBB, Maluku – Pemdes Waimital Desak Pemda SBB segera perbaiki Talud Wai Ruapa pasca banjir dengan itensitas tinggi pada 15-20 Juni 2017 sekitar 8 Jam/hari, mengakibatkan Wai Ruapa, Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, dengan ketinggian rata-rata 0,7 Meter sampai dengan 0,95 meter sehingga menggenangi areal sawah dan perkebunan dan menggerus lahan pertanian produktif sekitar 70 hektar.
Hal ini diungkapkan, Kaur Pembangunan Desa Waimital, Romadon Tugiono pada media ini di Kantor Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten SBB Rabu, (6/9/2017).

“Pasca Banjir dengan itensitas tinggi pada 15-20 Juni 2017 sekitar 8 Jam sehari, mengakibatkan Wai Ruapa, tergenang air setinggi rata-rata 0,7 Meter sampai 0,95 meter pada areal sawah dan perkebunan dan menggerus lahan pertanian produktif sekitar 70 hektar,” jelasnya.

Menurutnya, Wai Ruapa saat ini mengairi lahan fungsional daerah irigasi Kairatu I seluas 715 hektar dari total 850 hektar yang sebagian telah berubah menjadi lahan perkebunan dan pembangunan perumahan warga. Lahan persawahan saat ini tinggal 715 hektar selama ini menjadi lumbung padi Kabupaten SBB, sehingga perlu intervensi Pemda SBB, BPBD, Dinas Pertanian dan pemerintah pusat sebagai bentuk partisipasi menjaga ketahanan pangan di Kabupaten SBB.

Dikatakan, kondisi kekinian, Bendungan Kairatu I, yang segera perlu dibangun adalah tebing sungai tergerus dan lahan pertanian lebih dari 50 hektar, talud sungai roboh/putus sekitar 200 meter dan 300 meter, talud sungai dan Jalan inspeksi roboh/putus sekitar 100 meter dan pengamanan bangunan tanggul eksisting sekitar 2 hektar. Hal ini memerlukan penanganan segera normalisasi pengamanan tebing sungai yang mengancam perkebunan dan lahan pertanian.

“Pasca kejadian banjir, Bupati SBB, Drs. Muhammad Yasin Payapo memang langsung meninjau lokasi di Desa Waimital, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan baik dari BPBD, Dinas Pertanian. Desa Waimital sudah membuat proposal pengajuan untuk perbaikan segera, karena ini merupakan urat Nadi pangan di Kab SBB,” pungkasnya.

Hasil pantauan media ini, pasca banjir saat ini belum ada aksi nyata dari Pemda, Pemprov maupun Pempus, meskipun tidak mengganggu secara keseluruhan proses penanaman padi, namun dikhawatirkan apabila turun hujan lagi dan banjir, maka akan terjadi proses sedimentasi pada beberapa titik persawahan yang berada di pinggir Wai Ruapa. (IN-14/JSY)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top