Kota Ambon

HUT Kota Ambon ke- 442, Diadakan Bungee Jumping dan Makan Patita

Ambon, Maluku – Makan Patita dan Terjun Dari Atas JMP Warnai Hut Kota Ambon Ke 442 Ambon, Maluku- Semarak perayaan Hut Kota Ambon ke- 442 diwarnai dengan pesta rakyat Kota Ambon makan Patita (Makan bersama) dan pertunjukan Bungee Jumping dengan cara melompat dari atas Jembatan Marah Putih (JMP) yang dilakukan oleh Tim Warrio Advanture dan Beta Kreatif ( Betkraf), Kamis (7/9/2017).

Walikota Ambon Richard Loehanapessy, SH dalam arahan pembembukaannya mengatakan sebagai ungkapan kebahagian atas bertambah setahun usia dari Kota Ambon yang berusia 442 tahun adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri bersama Pemerintah Kota Ambon bersama dengan Masyarakat yang dilakukan dalam pesta Rakyat Kota Ambon yang dilakukan dalam acara makan Pattita (Makan Bersama) sebagai salah satu ciri khas dari kehidupan kekeluargaan yang ada di Maluku. “ Makan Patita yang dilaksanakan diatas Jembatan Merah Putih ini antara Pemerintah Provinsi Maluku, Pemerintah Kota dan seluruh Masyarakat Kota Ambon merupakan sebuah ungkap sukacita bersama atas bertambah usia dari Kota Ambon, yang sudah tentunya tidak terlepas pisahkan dari dukungan Masyarakat Maluku khususnya yang ada di Kota Ambon.

Tak hanya makan patita, perayaan Hut Kota Ambon ini juga akan dilakukan pertunjukan Bungee Jumping dengan cara melompat dari atas Jembatan Merah Putih yang sudah tentunya menguji nyali bagi setiap orang yang ingin mencobanya,” tutur Sang Petahana yang menduduki kursi Walikota 2 periode itu Dikatakannya, pelaksanaan makan Patita dan pertunjukan Bungee Jumping yang dilakukan di atas Jembatan Merah Putih ini merupakan sebuah moment yang ingin Masyarakat Maluku khususnya yang ada di Kota Ambon untuk memperkenalkan Warga Indonenesia maupun Internasioanl tentang keindah Pariwisata dan rasa kekeluargaan yang ada di Maluku khusunya di Kota Ambon.

Disisi lain, selaku penanggung jawab pelaksanaan kegiatan Bungee Jumping, Muhammad Ikhsan Tualeka, saat ditemui Wartawan di lokasi JMP mengatakan Atraksi Bungee Jumping yang dilakukan diatas jembatan merah putih merupakan sebuah gagasan dari visi yang dilakukan Beta Kreatif (Betkraf) wadah berhimpun anak-anak muda Maluku yang ingin agar pemanfaatan JMP ini tidak hanya sebagai wahana arus penyeberangan dan penghubung, tetapi JMP yang merupakan icon pariwisata Kota Ambon juga harus memiliki nilai tambah.

“Kegiatan Bungee Jumping yang digagas oleh wadah berhimpun anak-anak muda Maluku dalam komunitas Beta Kreatif (Betkraf) yang dilakukan di atas jembatan merah putih yang bila dilihat JMP tidak hanya sebagai infrastuktur penghubung tetapi bisa menjadi icon Pariwisata Kota Ambon. Atraksi Bungee Jumping dihadiri oelh kurang lebih 150 peserta yang sudah tentunya akan terus bertambah jumlah peserta yang akan dilibatkan dalam atraksi Bungee Jumping ini,” ungkap pengusaha Muda Maluku itu.

Ditambahkannya, Atraksi Bungee Jumping merupakan sebuah olah raga ekstrim yang sering dilakukan dibeberapa negera dengan cara melompat dari atas menara atau bangunan yang tinggi, hal ini sudah tentunya JMP merupakan tempat yang menarik untuk kegiatan olah raga ekstrim ini. “ Atraksi Bungee Jumping tidak hanya dilakukan hari ini saja tetapi akan dilakukan setiap hari. Tak hanya kegiatan Bungee Jumping yang dilakukan diatas JMP tetapi kegiatan Pariwisata lain di bawah JMP juga akan dilakukan seperti Sky Air dan tempat pembuatan cendera mata asal Maluku yang sudah tentunya akan memberikan nilai tambah baik dari sisi ekonomi maupun pariwisata Kota Ambon,” tutur Tualeka.

Menambahkan apa yang disampaikan oleh Muhammad Ikhsan Tualeka, Algi Deliar selaku perwakilan Warrior Advanture kepada Wartawan mengatakan sebagai Komunitas Jumping asal Bandung yang diundang dalam perayaan Hut Kota Ambon ke 442, atraksi Bungee Jumping dilakukan dengan teknik Rup Jump dan Swing Jump “ Pertunjukan Bungee Jumping ini menggunakan tali pengaman dan tali kramthol yang beratnya 1 kilo akan dilakukan dengan 2 teknik yaitu teknik Rup Jump dan Swing Jump. Untuk Rup Jump, peserta Bungee Jumping akan dipasang tali pengaman pada bagian dada dan pinggul, sedangkan untuk Swing Jump, peserta akan dipasang tali pengaman pada pinggul dan bagian kaki sehingga waktu terjun dari atas JMP akan kelihatan seperti orang melayang diatas permukaan air,” tutur pecinta olah raga ekstrim ini. (IN-07)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top