SBT, Maluku – Dukungan pelaksanaan Tour de Molvccas di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terus mengalir. Salah satunya datang dari dua Organisasi Kepemudaan (OKP) yang sempat melakukan aksi demonstrasi beberapa waktu lalu. OKP tersebut antara lain Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Meskipun demikian, kedua organisasi ini meminta panitia lokal (Panlok) TdM menjelaskan transparansi penggunaan dana miliaran rupiah yang dikucurkan untuk even tersebut.
“Kami bersepakat mendukung pelaksanaan TdM di SBT, tapi kami tetap konsisten meminta transparansi penggunaan anggaran 8 miliar yang dialokasikan dari APBD, ” kata ketua KAMMI SBT, Azwat Rumfot yang didampingi ketua IMM SBT, Wahyu Rumakamar saat melakukan konfrensi pers, Kota Bula kemarin.
Dikatakan, transparansi yang dimaksud yakni panitia lokal Tour De Maluccas SBT dibawah pimpinan Ir. Teddy Sibualamo dapat menjelaskan penggunaan anggaran oleh instansi mana saja, serta jumlah besaran anggaran dan digunakan untuk pekerjaan apa saja.
“Tuntutan itulah sebenarnya yang kami tuntut dalam aksi kemarin. Panlok harus menjelaskan detail pengelolaan anggaran oleh instansi yang mendapat suntikan dana 8 M itu, ” katanya.
Ditambahkan, soal kericuhan dan pengerusakan atribut TdM itu diluar agenda yang terjadi pada aksi damai Kamis (14/9/2017) kemarin merupakan sebuah tindakan spontan yang dilakukan peserta aksi dan hal tersebut bukan merupakan bagian dari agenda aksi.
“Kami sangat menyesalkan tindakan pengerusakan atribut TdM dan itu bukan bagian dari agenda dari aksi kami, ” Ungkap dia.
Akibat tindakan pengerusakan atribut TdM yang diluar kesepakatan bersama itu menjadi alasan KAMMI dan IMM bersepakat untuk tidak melanjutkan aksi mereka. Rencananya aksi meminta transparansi anggaran 8 miliar akan tetap dilaksanakan dalam waktu dekat. Kedua organisasi kepemudaan ini yang sebelumnya ikut terlibat dalam aksi tersebut menyatakan tidak akan terlibat dalam aksi tersebut.
“Kami bersepakat untuk tidak ikut dalam aksi yang akan dilaksanakan teman-teman OKP lain. Tapi kami tetap meminta transparansi penggunaan dana 8 miliar, “Jelas dia.
Semetara itu, ketua IMM SBT, Wahyu Rumakamar meminta panitia lokal TdM SBT bersikap proaktif menyikapi tuntutan terkait transpansi dana 8 miliar yang disampaikan sejumlah OKP. Menurut dia, anggaran miliaran rupiah yang dipakai untuk even tersebut, yang dibebankan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) SBT sangat disayangkan bila dibandingkan dengan tuntutan pembangunan dari masyarakat di wilayah-wilayah yang masih terisolir.
“Teman-teman dari wilayah Wakate, Teor Kilmury selama ini sering berteriak tentang keterisolasian. Kalau anggaran itu dipakai untuk wilayah-wilayah itu saya rasa cukup signifikan,” ungkapnya.
Namun demikian, keduanya tetap mendukung pelaksanan Tour De MalVccas di Kabupaten Seram Bagian Timur yang akan berlangsung pada medio 18 September 2017 nanti. Hal ini menurutnya, sebagai upaya pemerintah daerah mempromosikan obyek-obyek wisata di daerah itu untuk mendongkrak peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) SBT dari sektor pariwisata. (IN-17)
