Seram Bagian Timur

Aliansi Peduli Masyarakat Teluk Waru Demo Tuntut Camat Dicopot

SBT, Maluku – Desakan pencopotan Camat Teluk Waru terus disuarakan. Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Peduli Masyarakat Teluk Waru, Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Senin, (18/9/2017) siang, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati SBT. Dalam orasinya mereka meminta bupati SBT, Abdul Mukti Keliobas untuk segera mencopot Tutiek Juliniar Firdaus Menyulu dari jabatan sebagai Camat Teluk Waru.

“Kami minta Bupati untuk segera mencopot Camat Teluk Waru. Tugas dan fungsi seorang pejabat negeri sipil itu sudah jelas namun tidak demikian dengan katong (kami-red) pung ibu Camat ini dia seng pernah hadir disana (Teluk Waru), ” ungkap salah satu orator dalam orasinya.

Setelah beberapa menit melakukan orasi, para pengunjuk rasa kemudian ditemui oleh Bupati SBT, Abdul Mukti Keliobas. Ditengah pertemuan itu, Keliobas lalu meminta para pengunjuk rasa untuk melakukan audiens diruang rapat kantor bupati.
21698047_1299457073499945_1701360386_nTurut hadir dalam audiens tersebut wakil bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri dan ketua DPRD SBT, Agil Rumakat. Dihadapan ketiga pimpinan daerah berjuluk “Ita Wotu Nusa” itu kordinator aksi, Tahir Kilbaren lalu membacakan tiga poin tuntutannya.
Ketiga poin tuntutanya itu yakni pertama, meminta Bupati segera mencopot Camat Teluk Waru. Kedua meminta masalah pungutan liar (pungli) segera diselesaikan. Ketiga meminta inspektorat dan jaksa penghubung mengontrol dana desa terutama di desa Administratif Nama Andan Kecamatan Teluk Waru.
Sementara itu, Bupati Keliobas dihadapan para pengunjuk rasa berjanji dalam waktu dekat akan segera mengambil langkah terkait tuntutan mereka.

Dikatakan, tuntutan pencopotan camat Teluk Waru sudah berulang kali disampaikan sejumlah pihak sejak lama. Namun, tuntutan itu hingga kini belum disikapi lantaran saat ini banyak agenda pemerintahan yang sangat penting yang menjadi fokus utama, salah satunya terkait pelaksanaan Tour De Molvccas.

“Beberapa hari lalu beta (saya-red) pernah didatangi adik-adik perwakilan Teluk Waru. Dan beta sudah jelaskan bahwa nanti setelah itu beta akan turunkan tim ke bawah. Soal pungli dan lain-lain ini tidak diperbolehkan dalam pemerintahan ini, ” tegas Bupati.

Bupati meminta Aliansi peduli masyarakat Teluk Waru yang dikordinir Syahrul Rumata dan M. Taher Kilbren ini untuk bersabar menanti keputusannya usai pelaksanaan Tour De Molvccas di Kabupaten SBT.

“Beta mohon kesediaan adik-adik untuk memahami ada kegiatan TdM. Nanti setelah ini baru kemudian kita evaluasi apa yang menjadi keinginan adik-adik, ” harap Bupati.

Bupati juga meminta bila dalam proses evaluasi, terjadi pergantian sang Camat, dia berharap seluruh komponen masyarakat Teluk Waru dapat berpartisipasi mendukung kinerja camat baru. Bupati juga berjanji seusai agenda pelaksanaan TdM pada 21 September 2017, keesokan harinya, 22 September 2017 sudah bisa diputuskan hasil evaluasi Camat Teluk Waru diganti atau tidak.

“Beta mohon adik-adik bersabar sampai kegiatan TdM ini selesai baru beta akan kordinasi dengan pak wakil untuk Katong sikapi apa yang terjadi di teluk Waru. Siapapun yang Katong pilih beta berharap partisipasi masyarakat sekalian. Sekali lagi beta minta adik-adik bersabar sedikit, TdM selesai tanggal 21 dan tanggal 22 itu Katong sudah bersikap terkait tuntutan adik-adik. Beta berharap keputusan siapapun pegawai negeri sipil yang pimpin disana ada dukungan dari semua masyarakat. Jangan nanti kalau ada pergantian, lalu tidak sejalan, datang demo minta digantikan lagi, itu masalah. Beta berharap Ade-Ade dong mendukung siapapun yang jadi camat disana. Kita tunggu saja setelah TdM selesai, beta segera tugaskan orang untuk segera mengambil langkah terkait ini. Beta pikir ini cukup serius untuk segera disikapi, “jelas bupati. (IN-17)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top