Kota Ambon

Watratan : Sukses ‘Salawaku’, Kamala Film Siap Luncurkan Film Via Dolorosa

Produser tunggal film Via Dolorosa, Antonius Watratan

Ambon, Maluku – Setelah sukses luncurkan film berjudul SALAWAKU, perusahaan perfilman PT Kamala Film akan meluncurkan flim terbarunya berjudul VIA DOLOROSA.
Film yang menceritakan kisah penembakan yang mulia Mgr Johanes Aerts msc dan 12 misionaris lainnya yang menolak untuk dievakuasi ke Australia atas perintah Residen van Kempe di Ambon, didasarkan pada kesadaran bahwa kehadiran mereka di Langgur bukan urusan politik, tetapi atas dasar pelayanan kemanusian dan pelayanan iman umat. Sehingga sekalipun nyawa taruhannya, yang mulia Mgr Johanes Aerts msc dan 12 misionaris lainnya memilih untuk mati demi umat dan masyarakat yang sangat mereka cintai. Mereka memutuskan untuk menumpahkan darah di tanah Kei.

Demikian di jelaskan Produser tunggal film Via Dolorosa, Antonius Watratan dalam wawancaranya dengan media Intim News di Hotel Pasifik Ambon (21/8/2017).
Dikatakan, pemeran pada film ini bukan saja artis ternama tanah air tetapi juga sejumlah artis hollywood. Film ini di sutradarai oleh Faozan Riza, sedangkan Scriptwriter, M Irfan Ramly yang juga penulis naskah skenario film Cahaya Dari Timur.
” Film ini akan menceritakan tentang betapa besarnya perjuangan pengorbanan serta dedikasi yang dipersembahkan Misionaris kepada upaya mensejahterakan, serta memanusiakan masyarakat di daerah terpencil hingga akhirnya rela mempersembahkan jiwa raganya bagi mereka yang dikasihinya,” urai Produser tunggal, yang juga ketua DPD NasDem Kab Maluku Tenggara ini.

” Ini adalah gambaran perjuangan misi kemanusian yang rela meninggalkan segala urusan pribadi, urusan politik, perbedaan keyakinan, perbedaan ideologi politik, perbedaan bangsa dan golongan bahkan rela mengorbankan nyawanya demi misi kemanusian yang dijalaninya,” papar Watratan.

Disisi lain juga menggambarkan tabir sisi lain seorang manusia yang tergambar dari seorang serdadu Jepang jaman perang dunia kedua yang terkenal kejam, sadis dan bengis, namun ketika di perhadapkan pada sebuah persimpangan jalan dalam pengambilan keputusan di situasi yang berbeda muncul sisi humanis/kemanusian yang tidak bisa dipungkirinya.

Ditambahkan, hadirnya film dengan tema historical yang sarat dengan pesan moralitas, spritualitas dan humanitas, seolah membawa pencerahan di tengah-tengah maraknya berbagai genre film yang beredar di Indonesia.
Dengan perkembangan flim nasional yang semakin baik, harus diiring dengan peningkatan upaya-upaya kenal lelah untuk menambahkan kecintaan terhadap karya seni anak negeri.
Salah satu kontribusi dari pelaku industri perfilman nasional adalah dengan menciptakan film-film yang memiliki nilai produksi yang serius dengan isu cerita yang penting namun dekat dengan masyarakat. Industri fim akan semakin kaya warna dengan hadirnya film-film yang meng-eksploitasi keindahan Indonesia yang luar biasa melalui seting lokasi tanpa harus mengorbankan kualitas cerita film.

“Bertumpu pada hal-hal inilah, VIA DOLOROSA hadir dalam kanca perfilman Nasional. Mengusung genre road movie yang diangkat dari kisah nyata yang sarat dengan muatan moralitas, spritualitas dan humanitas. Pesan-pesan universal digambarkan dalam bentuk inhern yang mengandung berjuta makna melalui alur cerita yang dikemas dengan nuansa Indonesia yang plural, etnik dan keindahan alam yang belum pernah di sadari. Dengan kata lain, film VIA DOLOROSA ini merupakan kampanye perdamaian untuk seluruh dunia,” tutup Watratan. (IN-08)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top