Ambon,Maluku- Media Sosial dihebohkan dengan tayangan Kamera pengawas closed-circuit television (CCTV) pria yang datang ke rumah penyidik senior Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Novel Baswaedan.
Tayangan yang berdurasi kurang lebih 38 detik itu menunjukan seorang pria berpostur agak gemuk mengenakan kaus jumper abu-abu lengan panjang serta mengenakan topi kombinasi hijau dan hitam, berdiri di teras, di depan pintu masuk rumah Novel.
Pria itu leluasa masuk karena pagar rumah Novel terbuka lebar. Rumah juga sekaligus gerai pakaian muslimah dan jilbab yang dijalani istri Novel, Rina Emilda dan bergegas pergi setelah mendapat penjelasan dari asisten rumah tangga Novel Baswedan.
Kedatangan pria yang belakangan diketahui sebagai Ahmad Lestaluhu ke Jalan Deposito RT 003 RW 010, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu mengaku mencari pakaian gamis untuk laki-laki.
Kedatangan pria asal Maluku Tengah (Desa Tulehu), Provinsi Maluku itu 6 hari sebelum peristiwa penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan tepatnya Rabu (5/4/2017).
Ahmad Lestaluhu diduga masih ada kaitannya dengan penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan.
Sebagaimana dilansir Tempo.Co, Novel juga telah mengkomfirmasi foto Ahmad Lestaluhu itu kepada para tetangganyanya yang melihat orang mencurigakan mengintai rumah Novel beberapa waktu sebelum kejadian. Para tetangga sepakat mengiyakan, bahwa orang dalam foto adalah pria yang mencurigakan yang mereka lihat.
Berikut ini sebagian kutipan wawancara Tempo dengan Novel.
Anda tanya bagaimana perwira itu mendapat foto Ahmad Lestaluhu?
Saya tanya bagaimana ia mendapatkan foto itu. Mereka melakukan metodologi dalam praktik penyelidikan sebagaimana mereka mencari pelaku teroris. Nah, mereka mendapatkan foto-foto. Salah satunya foto yang ada dia itu. Saya konfirmasikan foto-foto itu kepada tetangga di sekitar rumah. Betulkah ini pelakunya? Semuanya mengatakan, ya, benar. Tetangga yang mengetahui kejadian itu banyak.
Apakah perwira Densus itu yakin Ahmad Lestaluhu adalah penyiram Anda?
Dia menduga ini pelakunya, lalu minta mengkonfirmasinya.
Anda juga yakin?
Ini kejahatan yang mudah diungkap, bukan kejahatan yang terjadi di tempat sepi, di tempat yang enggak ada saksinya. Saksinya banyak, buktinya juga banyak. Jika hampir dua bulan polisi belum bisa mengungkap, saya kasihan kepada polisi. Artinya, kualitas mereka jelek sekali.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Abner Richard Tatuh yang dihubungi INTIM NEWS perihal ada tidaknya perintah dari Mabes POLRI untuk mencari Abdul Lestaluhu mengaku hingga saat ini pihak Polda Maluku belum mendapatkan telegram dari Mabes Polri untuk mengendus keberadaan Abdul Lestaluhu.
“ Kami belum mendapat telegaram dari Mabes terkait dengan masalah itu (pencarian diduga pelaku penyiraman air keras Novel Baswedan) kalau ada hal yang berhubungan dengan masalah ini yang sudah kami dapatkan, kami akan informasikan, “ terang Kabid Humas.
Ahmad Lestaluhu memang sempat ditangkap polisi, tapi dilepas kembali karena beralibi sedang menonton televisi saat Novel disiram air keras. Polisi percaya dan tak berusaha mengorek lebih jauh pengakuan itu seperti umumnya penyelidikan perkara kriminal. (IN-10/TMP)
Sumber : TEMPO.CO
