Ambon, Maluku – Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memerlukan dukungan dari media, dalam rangka sosialisasi dan publikasi.
“Sebagai penghubung antara OJK dan masyarakat, Jurnalis memerlukan pengetahuan tentang OJK dan lembaga jasa keuangan yang mumpuni. Tidak dapat dipungkiri, pengetahuan tentang objek berita yang ditulis sangat diperlukan, dalam rangka memastikan berita tersebut sampai kepada masyarakat tanpa mengubah makna dari berita itu sendiri, ” ungkap Kepala OJK Provinsi Maluku Bambang Hermanto, dalam pembukaan Journalist Class, Jumat (25/8/2017), sebagai salah satu rangkaian kegiatan Media Gathering di Baguala Resort, bersama 31 media, baik media cetak maupun media elektronik, yang ada di Kota Ambon.
Hermanto berharap, semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi dan mengasah pengalaman rekan-rekan wartawan, dalam mencermati dan menganalisa kondisi ekonomi terkini dan menyajikannya sebagai artikel yang berkualitas di media massa.
Sesi pertama, diisi dengan materi terkait investasi di Pasar Modal Indonesia, oleh Alberto F Dachi Kepala perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Ambon.
“Informasi yang menggembirakan, total masyarakat Maluku yang berinvestasi di pasar modal sebanyak 699 investor. Hingga bulan Juni, naik 60 persen dari total yang ada sekarang. Adapun nilai total yang diinvestasikan sebesar Rp.20 Miliar dari modal awal Rp. 300 Juta saat mulai diminati ,” jelas Alberto.
Rencana penyelenggaraan media gathering oleh OJK dua hari, tanggal 25-26 Agustus tahun 2017,di Baguala Resort, Desa Suli, Kabupaten Maluku Tengah.
Sesi kedua, materi tentang pencegahan dan penanganan dugaan tindakan melawan hukum, dibidang investasi dan penghimpunan dana masyarakat. Materi ini, dipaparkan oleh Komisaris Polisi Gerald Wattimena, Kepala Unit 2 Sub Direktorat III, ditreskrimsus Polda Maluku pada bagian korupsi. Juga, Yosep Latuheru, Penyidik Senior di Reskrimsus. (IN-06)
