Seram Bagian Barat

Serahkan Bantuan Perikanan, Bupati Harap Ekonomi Nelayan SBB Maju

SBB, Maluku.- Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dalam rangka menunjang ekonomi masyarakat kecil dalam hal ini nelayan, maka diserahkan bantuan paket perikanan kepada masyarakat secara langsung yang bertempat di Kantor Dinas Perikanan, Kabupaten SBB Kamis, (3/8/2017).

Penyerahan bantuan paket perikanan kepada masyarakat tersebut untuk prasarana tangkap, yang dialokasikan pada tahun anggaran 2016 yang terdiri dari 1 motor tempel, jaring, rompon laut dangkal, sarana budidaya keramba tancap, bagan apung fiber glass, bubu besi, mesin ketinting.

Bupati Drs. M. Yasin Payapo, M.Pd yang membuka acara penyerahaan bantuan perikanan tersebut turut menghadiri anggota DPRD Nasdem Ismail Marasabessy, S.Pd, anggota DPRD Hanura Abu Hitimala dan Buce Masihuwei.
Menurut Yasin Payapo pemberian bantuan harus tepat sasaran kepada nelayan yang memang kehidupannya dari nelayan, dan kemana mereka mencari ikan serta hasilnya berapa, sehingga dapat mendongkrak kehidupan masyarakat petani nelayan tersebut.

“Nantinya kedepan pak Kadis dalam memberikan bantuan harus didahului dengan pembekalan kepada masyarakat, sehingga apa yang kita berikan tidak mubazir. Selama ini bantuan bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah tidak pernah membawa asas manfaat bahkan lebih banyak mubasirnya, sehingga tidak mampu mendongkrak kehidupan masyarakat dan ekonomi masyarakat petani nelayan. Kita harus inventarisir berapa ton ikan yang lari ke Ambon melalui jalur-jalur laut dengan bentangan geografis luas serta ada indikasi transshipment sehingga Pendapatan asli daerah dari sektor perikanan untuk Kabupaten Seram Bagian Barat lebih maksimal,” jelas Payapo.

20641541_1834909339857747_303260066_oUntuk diketahui berdasarkan fakta dilapangan bantuan selama 10 tahun terakhir yang diberikan oleh pemerintahan sebelumnya lebih banyak mubazir karena banyak berorientasi pada proyek, bukan pada pemberdayaan masyarakat sehingga bantuan-bantuan mulai dari jaring bobo, jaring tancap dan lain-lain semua mubazir tidak ada manfaatnya bagi masyarakat.

Penyerahan alat-alat perikanan setiap tahunnya menelan dana miliaran rupiah yang telah diberikan kepada masyarakat, namun sampai saat ini tidak terlihat berapa ribu ton yang dihasilkan. Bantuan Pemda selama ini tersebar di mana-mana, tetapi pemanfaatannya belum mampu dirasakan untuk mendonkrak ekonomi masyarakat nelayan.

“Bantuan lain juga berupa keramba tancap laut dangkal sebanyak 70, namun memang permintaan saat ini sebanyak 700 buah dengan proposal sudah masuk pada Dinas Perikanan tetapi kita belum bisa memenuhi semuanya,” jelas Kepala Dinas Perikanan SBB, Ir. Dantje Selanno, MM saat penyerahan bantuan tersebut.

Ditambahkannya, saat ini harus berpikir dan cari solusi bersama-sama, persoalan penggunaan peralatan setelah diserahkan apa difungsikan nelayan atau tidak. Kita minta jangan sampai setelah penyerahan ini selesai, ditandatangani selesai, hanya begitu-begitu saja dan bertebaran dimana-mana. Bahkan ada juga aset daerah yang digunakan pihak ketiga, tetapi tidak tahu dimana keberadaannya letaknya sehingga mengakibatkan disclaimer.

“Seperti di Pulau Manipa tahun lalu, barang-barang bantuan itu sekarang ada dimana dan kondisinya seperti apa, masih layak untuk dipakai atau tidak, dan kalau tidak dipakai seperti apa hasilnya, kalau ada hasilnya berupa ikan, kemana mereka menjualnya. Itu belum kami dapati,” terangnya.

Menurutnya hal ini harus ada kepastian, karena ada perencanaan daerah dengan bantuan ini. Idealnya berapa ribu ton yang sudah kita dari sektor perikanan berikan, dan kita bisa membangun pabrik perikanan. Saya minta teman-teman anggota dewan mari kita bersama-sama bersinergi, buat apa kita berikan bantuan dan bantuan, tetapi tidak pernah ada hasilnya dan bahkan tidak menutup kemungkinan banyak bantuan yang kita berikan mubasir dan tidak digunakan oleh masyarakat. (IN-14)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top