Politik

Muscab PD MBD, Harap Ketua Terpilih Putra Asli MBD

Ambon,Maluku- Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Maluku Barat Daya di bawah kepemimpinan Amstrong Loupatty dinilai mati suri dan bermasalah di balik ketidakterbukaan penggunaan dan pengelolaan anggaran partai. Oleh karena itu, untuk memajukan dan membesarkan partai bintang mercy di MBD, mayoritas pengurus DPC PD MBD menghendaki Sekretaris Jenderal DPP PD Hinca Panjaitan, mempertimbangkan keinginan pengurus, kader PD dan rakyat untuk mengusung dan menetapkan putra daerah setempat sebagai pengganti Loupatty yang dianggap gagal membesarkan partai selama tujuh tahun terakhir. Bersama Fery Samadara dan Yesril Lolopaly, Loupatty juga maju mencalonkan diri sebagai ketua DPC PD MBD untuk masa bakti lima tahun ke depan.

’’Melalui Muscab PD se-Maluku di Ambon, 15-16 Agustus 2017, kami meminta pak Sekjen DPP PD (Hinca Panjaitan), untuk mempertegas calon ketua DPC PD MBD harus putra asli MBD. Hal ini harga mati karena merupakan tuntutan pengurus, kader dan rakyat di sana,’’ cetus Wakil Ketua DPC PD MBD, John Letemulu kepada pers di Ambon, Senin (14/8/2016).

Letemulu membeberkan sejumlah alasan mengapa DPC PD MBD di bawah Loupatty mengalami kegagalan meskipun terpilih tiga anggota legislative yang akhirnya membentuk satu fraksi di DPRD Kabupaten MBD 2014-2019. Yakni, pascakepemimpinan Loupatty, banyak hal yang dilakukan tidak dengan transparan.

’’Selama ini tidak diketahui tiga anggota dewan MBD asal PD itu punya iuran untuk partai atau tidak. Terus bantuan dari bupati, wakil bupati atau pihak ketiga kepada partai juga tidak diketahui dengan pasti jumlahnya’’ungkapnya.

Menurut Letemulu kelolosan tiga calon anggota legislative asal PD menjadi anggota legislative MBD periode lima tahun ke depan tidak dapat dijadikan parameter mengukur tingkat keberhasilan Loupatty membesarkan partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono ini secara signifikan.

’’Meskipun terpilih tiga anggota dewan yang membentuk satu fraksi di DPRD MBD, tetapi itu tidak menjadi garansi PD MBD mengalami kemajuan yang signifikan selama PD terbentuk di MBD pada tujuh tahun lalu’’ ujarnya.

Lebih fatal lagi, urai Letemulu, selama kepemimpinan Loupatty, lebih kurang sembilan puluh persen Pengurus Anak Cabang (PAC) PD MBD bekerja maksimal untuk membesarkan partai politik lain ketimbang partai sendiri.

’’Selama saudara Amstrong (Loupatty) memimpin terjadi kevakuman sehingga pengurus-pengurus DPC PD MBD bingung karena tak pernah ada program dan kegiatan yang bertujuan membesarkan partai’’ bebernya.

Letemulu mengimbau jajaran DPP PD dan DPD PD Maluku dapat menjalankan amanat AD/ART partai sehingga Muscab PD se-Maluku bebas dari intervensi kekuasaan elite-elite politik tertentu, dan bebas dari praktik suap sehingga tidak merusak citra dan jati diri PD di masyarakat. Apalagi, event politik pada 2018 dan 2019 kian di depan mata.

’’Harapan kita proses pemilihan pengurus DPC PD se-Maluku, khususnya DPC PD MBD, dapat berlangsung fair, bebas dari praktik suap, dan melahirkan ketua, sekretaris dan bendahara yang keseluruhannya putra asli MBD dan lebih mengetahui lokasi asalnya’’ Imbaunya.

Letemulu berpendapat kemajuan PD di MBD akan terwujud jika ketuanya putra asli setempat, karena selain mengetahui wilayahnya, sosok putra asli setempat lebih memiliki tanggung jawab moril untuk membesarkan partai demi kepentingan rakyat MBD ke arah lebih baik.

’’Partai ini diperhadapkan dengan event-event politik di 2018 dan 2019. Nah, hanya sosok ketua PD MBD yang merupakan putra asli daerah MBD yang dinilai layak mengemban tugas mulia untuk membesarkan partai ini dan mau mendengar jeritan rakyat di sana,”Jelasnya. (IN/ROS)  

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top