Ambon, Maluku – Dukungan terhadap Kota Ambon sebagai Kota Music (City Of Music) terus diperlihatkan oleh Kodam XVI/ Pattimura yang bekerja sama dengan komunitas Amazing Maluku dalam semarak konser musik klasik bertajuk ‘Ale Rasa Beta Rasa’ yang berlangsung di Audiotorium Universitas Pattimura Ambon, Senin malam (14/8/2018).
Selain sebagai dukungan kepada Kota Ambon sebagai Kota Music (City Of Music), konser musik ‘Ale Rasa Beta Rasa’ tersebut juga dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT RI ke-72 tahun tanggal 17 Agustus, dengan menghadirkan maestro musik berkelas dunia Ary Sutedja dan Iskandar Wijaya. Dengan alunan music yang dimainkan dalam konser musik tersebut merupakan perpaduan antara irama biola dengan piano yang dipadukan dalam musik keroncong dan musik pop.
Ary Sutedja sang maestro piano saat ditemui wartawawan usai pementasan konser musik, mengatakan konser musik klasik bertajuk ‘Ale Rasa Beta Rasa’ merupakan sebuah konser musik yang memperlihatkan keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia khususnya di Maluku, sebagai sebuah kerja sama dalam membangun kekuatan besar di Maluku tentang kecintaan terhadap musik.

Konser Musik Klasik Ale Rasa Beta Rasa (Foto Kodam XVI /PTM)
“ Banyak perbedaan di Maluku tetapi hal itu bisa digunakan sebagai sebuah kekuatan besar (Doubel City Atom) untuk membentuk keberagaman di Maluku dengan cara saling menghormati sesama dan bekerja sama dalam membentuk keberagaman di Maluku menjadi sebuah kekuatan besar di Indoensia,” tutur maestro piano ini.
Ary Sutedja sendiri adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal sebagai pianis dengan pengalaman pertunjukan dalam negeri maupun mancanegara. Dia merupakan pendiri Jakarta Festival yang telah menggelar lebih dari 1000 pertunjukan dan pameran-pameran berkelas dunia sampai pertunjukan-pertunjukan seni yang dilakukan secara spontan oleh para seniman lokal dan mancanegara.
Dikatakannya, konser yang dilaksanakan di Kota Ambon ini merupakan konser ketiga yang sebelumnya pernah dilaksanakan beberapa konser kelas dunia di Kota Ambon.
“ Dari beberapa konser kelas dunia yang pernah dilakukan di Kota Ambon yang mungkin saja masyarakat Maluku secara keseluruhan mendengar bahwa sebuah musik yang dimainkan itu tidak hanya merupakan sebuah hiburan yang biasa-biasa saja, namun bagi saya sebagai musisi, konser musik yang ditampilkan saat ini merupakan bagian dari kanca musik di Kota Ambon yang sangat variatif menjadikan Kota Ambon sebagai sebuah Kota Musik di Indonesia,” ungkap Master of Music Bidang Seni Pertunjukan Piano di Universitas Towson di Baltimore, Maryland tahun 1992 ini.
Selain itu Iskandar Wijaya Sang Maestro biola kepada Wartawan mengatakan konser musik yang dilaksanakan di Kota Ambon merupakan sebuah pertunjukan yang menarik dan dijiwai oleh setiap yang yang merasa bahwa musik sangat penting bagi dirinya.

Iskandar Wijaya, usai Konser Musik saat diwawancarai wartawan
Iskandar Widjaja merupakan seorang pemain biola asal Jerman dan pemenang berbagai kompetisi internasional. Dia adalah cucu musisi Indonesia Udin Widjaja yang sangat terkenal di era Presiden Soekarno karena lagu-lagu gubahannya.
“ Setiap orang bisa mengerjakan pekerjaan yang standard dan original, yang mana bila diketahui bahwa tidak semua orang memiliki talenta dari surga tanpa dilandasi dengan dedikasi dan kerja keras setiap hari. Karena dengan bekerja keras tidak terkecuali segala sesuatu mudah didapati. Untuk itu bila dengan cara kamu mengerti dan merasakan perasaan emosional yang dijiwai dalam pelaksanaan event musik yang dilakukan dengan kemampuan yang ada miliki, saya rasa segala sesuatu bisa dilakukan. Saya merasa bahwa semuanya itu bisa dilakukan dengan sebuah dedikasi,” ungkap Sang Maestro lulusan sekolah musik Jerman itu.
Dikatakannya sebagai seorang pemain musik yang baru pernah berkunjung ke Kota Ambon, ketika dalam perjalanan dari Bandara Pattimura sempat melewati tugu dengan tulisan ‘Ambon City Of Music’ membuatnya kagum. Hal ini tentunya disadari sungguh bahwa pemilihan topik Ambon sebagai sebuah Kota Musik dibenarkan karena banyak terdapat perkumpulan musisi di Kota Ambon.
“ Saya percaya bahwa melalui kecintaan terhadap musik yang ditunjukan oleh perkumpulan musisi di Kota Ambon dapat memberikan maindset pengetahuan dan apresiasi fikir kepada semua orang tentang pengembangan music di Kota Ambon,” tutur Iskandar Wijaya. (IN-10)
