Bula,Maluku- Dinas Pendidikan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terus berupaya melakukan langka terobosan untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah itu. Meskipun dengan jumlah anggaran yang terbatas, dinas yang dipimpin Achmat Rumaratu itu terus mendesain berbagai program untuk peningkatan mutu pendidikan. Salah satunya yakni meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para tenaga pendidik (guru) di daerah berjuluk “Ita Wotu Nusa” itu.
Misalnya saja, pada tahun 2017 ini, dinas pendidikan SBT bekerjasama dengan universitas Pattimura (Unpatti) Ambon untuk peningkatan SDM para guru. Pada tahap awal kerjasama ini 100 guru yang mengabdi disejumlah pelosok didaerah itu akan dikirim ke Kota Ambon untuk menjalani proses perkuliahan strata satu (S1). Seratus orang yang dikirim merupakan guru yang masih menyandang status lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dari data dinas pendidikan, terdapat kurang lebih 400 orang guru di SBT yang masih jebolan SMA. Untuk itu, dinas pendidikan SBT akan menuntaskan masalah tenaga pendidik yang menyandang status lulusan SMA itu. Kata kepala dinas pendidikan SBT, Achmat Rumaratu kepada wartawan dibula, Senin, (28/8/2017), usai membuka kegiatan seleksi bagi para guru yang akan mengikuti proses perkulihan di Unpatti Ambon.
Kata Rumaratu, untuk tahun 2017 ini dinas pendidikan SBT hanya menyiapkan anggaran sekitar Rp.600 juta untuk mengakomodir 68 orang guru namun dalam proses pendaftaran animo guru cukup tinggi bahkan melebihi target yang ditentukan dalam anggaran. Untuk itu, pihaknya akan melaporkan kekurangan anggaran kepada bupati dan wakil bupati serta membangun komunikasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) SBT.
“Alokasi yang disiapkan sekarang 68 guru tapi setelah kami melihat perkembangan animo guru mendekati 100 orang. Ini berarti kami harus menambah beban anggaran. Kami akan sampaikan ke pak bupati dan wakil bupati terkait kekurangan anggaran ini. kami juga akan menyurati DPRD terkait kekurangan anggaran, ini semua demi peingkatan mutu pendidikan di SBT, “ungkap dia.
Dikatakan, besaran dana yang disiapkan akan digunakan untuk menanggung biaya proses perkuliahan para guru yang akan menjadi mahasiswa di Universitas Pattimura Ambon itu. Biaya yang akan ditanggung adalah biaya semester dan biaya administrasi lainnya.
“Jadi dana yang kami siapkan ini dana pembangunannya, trus uang semesternya 2 semester, semester pertama dan kedua total mendekati 600 juta sekian. Tapi dana ini masih kurang karna ada penambahan kuota 90 samapi 100 guru, “ujar dia.
Sementara itu, dalam proses seleksi yang berlokasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) kota Bula itu, perwakilan universitas Pattimura Ambon diwakili Dr. Sumarni Rumfot. (IN-17)
