Ambon, Maluku.- Dalam mengisi waktu liburan siswa siswi sekolah pada liburan kenaikan kelas lalu, Tim Penggerak PKK Kecamatan Wuarlabobar yang diketuai oleh Joice Sainuka melaksanakan kegiatan ‘Tsituan Kasikou’ (temui anak-anak red) yang diikuti oleh sekitar 600 orang anak yang tersebar di 5 desa di Kecamatan Wuarlabobar yang mulai dilakukan dari tanggal 8 hingga 13 Juli 2017 di Wunlah, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Kegiatan yang melibatkan anak-anak usia sekolah ini diselenggarakan atas inisiatif para ibu-ibu penggerak PKK, dengan tujuan untuk mengisi liburan anak sekolah dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat kepada anak.

sekitar 600 orang anak se- Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten MTB dalam acara ‘Tsituan Kasikou’
“Terselenggaranya kegiatan temu anak ini merupakan, hal positif yang bermanfaat bagi anak dimasa liburan. Ini inisiatif kami sebagai kader yang juga adalah ibu bagi anak-anak di keluarga,” terang Sainuka saat menghubungi INTIM NEWS melalui ponsel seluler kemarin.
Dikatakannya, Selain itu kegiatan tersebut mengumpulkan semua anak-anak yang tersebar hampir di tiap desa, yang terdiri dari beragam suku, ras dan agama. Bukan saja orang Tanimbar disana tetapi ada banyak pendatang yang sudah lama mendiami tanah tersebut.
“ Wuarlabobar terdiri dari beragam agama suku dan ras bisa disebut ‘Indonesia Mini’. Olehnya itu kegiatan ini dilakukan untuk menyatukan satu presepsi bahwa tidak ada perbedaan diantara mereka dengan menyatakan bahwa NKRI adalah harga mati,” jelasnya.
Dengan beragam budaya disana pantaslah jika dikatakan Kecamatan Wuarlabobar adalah ‘Indonesia Mini’ di Tanimbar. Ada beragam suku, ras bahkan agama yang berada disana, walaupun memang ada orang asli yakni orang Tanimbar. Moment tersebut merupakan waktu tepat mengajarkan kepada anak-anak sebagai generasi penerus artinya Bhineka Tunggal Ika dan kehidupan toleransi sehingga ini dapat menumbuhkan rasa berkebangsaan. (IN-02)
