Maluku

Puluhan Warga Negara Philipina di Passo, Tengah Proses Deportasi

AMBON,MALUKU- Lantamal IX Ambon bersama Imigrasi Kelas I Ambon menggelar operasi lanjutan terhadap WNA (Warga Negara Asing) Philipina di Desa Passo Kecamatan Baguala dan Desa Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan Ambon.

Warga Philipina1

Operasi berawal dari informasi Tim Intelijen Lantamal IX kepada Danlantamal IX Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono, S.E., M.Tr (Han) kemudian melalui surat Danlantamal IX kepada pihak Imigrasi Kelas I Ambon, tentang dugaan adanya WNA Philipina di Desa Passo dan Desa Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon, pada tanggal 12 dan13 Juni 2017 Lantamal IX bekerjasama dengan Imigrasi Kelas I Ambon turun ke lokasi dan berhasil menjaring 42 WNA Philipina.
Setelah mengumpulkan data – data yang ada, pada tanggal 5 Juli 2017 Lantamal IX, Kakanwil Kumham Maluku dan staf melakukan peninjaun kembali keberadaan 42 orang WNA asal Philipina, rombongan diterima oleh Ketua RT 19 Desa Passo.

Warga Philipina 2

Selanjutnya, pada tanggal 7 Juli 2017 Tim terdiri dari Lantamal IX, Imigrasi Kelas I Ambon dan perwakilan IMO (International Migration of Organization) melakukan pengecekan dan pencocokan data lapangan terhadap 42 WNA Philipina yang berada di Desa Passo dan Desa Hutumuri Kota Ambon.

Warga Philipina3

Dalam hal ini Lantamal IX bekerjasama dengan Imigrasi Kelas I Ambon menggandeng organisasi internasional yang membidangi masalah imigrasi bertujuan agar IMO bisa memfasilitasi proses pengembalian WNA tersebut ke negara asalnya dan sampai saat ini seluruh WNA sudah dalam proses deportasi.

warga philipina4

Pada awalnya mereka merupakan ABK kapal ikan dari Bitung, pindah ke Ambon mengikuti perusahaan penangkap ikan yang mengembangkan usahanya di Ambon. Pasca moratorium mereka tidak bekerja lagi di kapal – kapal ikan, namun memutuskan untuk menetap di Ambon sambil bekerja sebagai nelayan pancing ikan tuna dengan menggunakan body – body perahu miliki warga lokal dengan cara bagi hasil. WNA Philipina yang berada di ambon telah berbaur dengan masyarakat setempat, menguasai bahasa Indonesia, bahkan sebagian sudah menikah dengan warga Ambon. (IN-01)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top