Ambon, Maluku.- Membangun Indonesia timur tidak hanya dilakukan oleh Pelindo sendiri, namun semua stakeholder harusnya mampu untuk merumuskan suatu strategi bagaimana melakukan hal tersebut. Orang Indonesia itu kalau tidak ada bukti itu tidak dikerjakan, oleh karena itu Pelindo bersama Semen Tonasa mulai melakukan perubahan di Indonesia Timur dengan cara melakukan uji coba di Makassar jika berhasil baru ditularkan ke Maluku, Papua. Misi Dagang ini merupakan cara untuk membuka cara berpikir dan langsung dipraktekan.
“ Ini dilakukan karena kita sudah capek dengan menggunakan teori dan konsep. Nah harusnya kita bertindak cepat,” kata Dirut Pelindo, Doso Agung kepada wartawan di Ambon Minggu (30/7/2017).

Dirut Pelindo, Doso Agung saat memberikan keterangan kepada wartawan usai pembukaan MISI DAGANG di Ambon Minggu, (30/7/2017).
Dirinya berharap, dengan dilakukannya MISI DAGANG ini para pengusaha di Makassar yang sudah berhasil mengajak kawan-kawanya di Maluku untuk berdagang dan mengajari mereka dengan transfer Knowledge yang berarti Pengalihan Pengetahuan dari pihak yang lebih tahu dan berpengalaman kepada Junior nya atau orang baru. Transfer Knowledge ini dapat dilakukan secara resmi atau non formal seperti, secara umum setiap organisasi akan melakukan Transfer Knowledge baik langsung atau tidak langsung karena akan mempertahankan Kinerja, Pencapaian, Posisi Pasar dan lainnya. Banyak Organisasi yang belum memiliki Strategi dan Rencana Pengelolaan Transfer Pengetahuan sehingga banyak bisnis akan menghadapi hilangnya Pengalaman dan Pengetahuan dalam Skala yang belum pernah terjadi.
Agung mencontohkan keberhasilan Pelindo di Makassar, bagaimana merumuskan untuk meningkatkan ekspor Makassar 10 kali lipat, yang dilakukan dengan pelabuhan di Makassar harus berhubungan langsung dengan pelabuhan Luar negeri, makanya kerjasama pelayaran dan sebagainya dan itu bisa terwujud.
Setelah itu, bagaimana dipikirkan kesejahteraan ekonomi antara kawasan barat dan kawasan timur Indonesia, sehingga dilakukan konektivitas perdagangan dalam negeri.
“ Akhirnya pada Lebaran 2017 kemarin yang tadinya Sulsel selalu Inflasi akhirnya berubah menjadi Deflasi. Nah kalau ini dilakukan pada wilayah lain maka bisa terjadi Deflasi juga disaat moment seperti Lebaran,” tuturnya.
Sehingga pertumbuhan ekonomi di Sulsel naik hampir 9 persen. Saat kini pemerintah melakukan deregulasi memotong aturan-aturan dengan sangat mudah seperti daftar SIUP dengan online sehari selesai. Dan pengusaha memikirkan bagaimana memasarkan produk, sehingga itu berkaitan dengan rantai logistik, yang mana untuk logistik cos Indonesia menurut bank dunia masih sangat mahal yakni 24 persen.
Pelindo dengan semen tonasa dalam waktu dekat akan melakukan quik wins supaya harga semen tonasa di Papua terutama itu bisa sama dengan harga semen tonasa di daerah lain.
“Sekarang ini, metode ini sudah dilakukan dan turun menjadi 17 hingga 20 persen. Kedepan akan dikurangi lagi sampai itu sama dengan wilayah lain,” jelasnya.
Keberhasilan director ekspor ini berkaitan dengan kemampuan masyarakat, sehingga Sulsel melakukan cross PDRB, dan beberapa bank memberikan KUR 100 miliar. Sehingga setahun menghasilkan 4 triliun itu merupakan bentuk kerjasamanya.
“ Harapan saya, tadi gubernur Maluku menyampaikan bahwa Maluku ini kepulauan ada seribu pulau, artinya potensi Maluku sangat besar dengan rumput laut. Pertumbuhan ekonomi Maluku harus dipacu, Kerjasama ekspor di Makassar ke Maluku, tend Tanjung Priok sama dengan di Yosudarso artinya Infrastruktur di Maluku siap untuk ekspor, hanya yang diperlukan niat untuk melakukannya,” tutupnya. (KT/MT/IN-02)
