Maluku Tengah

Polres Malteng Mediasi Masyarakat Haya Dan Tehoru, DPRD Apresiasi

MASOHI,MALUKU-Konflik internal antara masyarakat negeri Haya dan Negeri Tehoru di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) beberapa waktu lalu, akhirnya usai dan berakhir dengan di lakukannya perjanjian damai masyarakat kedua negeri tersebut.

Perjanjian damai ini atas keinginan semua elemen masyarakat kedua negeri bertetangga tersebut, yang dimediasikan oleh pihak Kepolisian Resort Malteng yang di tandatangani di atas meterai 6.000, oleh Kepala Pemerintahan kedua negeri maupun tokoh Agama dan tokoh masyarakat serta unsur pemuda serta Kapolsek maupun Danramil Kecamatan Tehoru.

Mediasi perjanjian damai ini terlaksana di ruang rapat utama Kapolres Malteng , (07/07/2017) yang di hadiri oleh Kapolres Malteng AKBP Raja Arthur Lumongga Simamora, Dandim 1502 Binaiya Masohi Letkol Infanteri A.F Dalimunthe, Ketua DPRD Malteng Ibrahim Ruhunussa, Kepala Kesbangpol Malteng Drs. M. Pattimura, MAP, Camat Kecamatan Tehoru Abdul Latif Key,S.Sos, anggota DPRD Malteng Dapil Tehoru serta sejumlah tokoh masyarakat kedua negeri maupun jajaran TNI dan Polri.
Kapolres Malteng dalam arahannya mengatakan, kalau dirinya sangat mengapresiasi itikad baik pemerintah negeri dan masyarakat kedua negeri tersebut untuk penyelesaian konflik melalui perjanjian damai.

mediasi haya -tehoru 2Penyelesaian konflik yang di lakukan ini, merupakan implementasi dari adanya keinginan masyarakat kedua negeri yang mencintai perdamaian karena antara korban dan pelaku mau saling memaafkan,”pujinya.

Dikatakannya, kalau perdamaian yang di lakukan ini akan memberikan dampak positif baik kepada masyarakat kedua negeri maupun masyarakat dan pemerintah daerah di kabupaten yang berjuluk Pamahanunusa ini, guna mengisi pembangunan untuk mencapai kesejahteraan di Malteng.
Simamora membenarkan, kalau melalui perdamaian kedua negeri ini akan menjadi catatan sejarah yang berharga, kepada masyarakat secara umum di Malteng terhadap pentingnya hidup dalam sebuah kedamaian, karena tidak ada suatu masalahpun yang tak dapat di selesaikan.

Olehnya itu ,sebagai orang nomor satu di jajaran Polres Malteng Dirinya sangat mengharapkan agar kedua kepala pemerintah Negeri maupun tokoh agama dan tokoh masyarakat ,bisa memberikan pencerahan kepada seluruh elemen masyarakat kedua negeri, tentang pentingnya hidup berdamai sebagai masyarakat yang beragama dan cinta kedamaian.

Sementara itu, Dandim 1502 Binaiya Masohi Letkol Infanteri Ahmad Fichri Dalimunthe, minta agar masyarakat bisa menciptakan perdamaian yang baik di kedua negeri secara maksimal, berdasarkan hasil kesepakatan yang di tandatangani dalam prjanjian tersebut.

“Kalaupun ada masalah yang terjadi antara orang perorang, jangan lagi di besar-besarkan hingga membentuk kelompok masa ataupun melibatkan negeri. Karena ,akan berdampak pada kehancuran, pengorbanan maupun kerugian dalam kehidupan masyarakat,”pesannya.

Sambung Dandim, kalau sesuatu masalah yang terjadi dan di sampaikan ke pihak jajaran Polsek namun belum di lakukan tindakan, itu bukan sebuah retorika kalau pihak Polisi lambat atau tidak mau menangani. Tetapi mungkin saja, ada kendala yang di hadapi seperti kurangnya personil polisi di jajaran Polsek, kurangnya sarana dan prasarana penunjang Polisi ataupun informasi yang di butuhkan pihak kepolisian yang belum memadai dan maksimal.

“Saya minta agar pemerintah negeri dan tokoh masyarakat, tokoh agama maupun tokoh adat bisa bersinergi dengan aparat kepolisian dalam memberikan keterangan terhadap sesuatu masalah yang terjadi, sehingga segala macam masalah yang terjadi di masyarakat bisa terselesaikan secara kekeluargaan, “pintanya.

DPRD Dan Pemda Malteng Apresiasi Penyelesaian Konflik Masyarakat Haya Dan Tehoru

Jajaran DPRD dan Pemerintah Daerah (Pemda) Malteng, sangat mengapresiasi itikad baik kepala pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda maupun masyarakat kedua negeri (Haya-Tehoru), atas penyelesaian konflik internal yang terjadi beberapa waktu lalu, sehingga mengganggu situasi maupun kondisi keamanan serta aktifitas masyarakat kedua negeri ,di kecamatan terselatan di wilayah Kabupaten berjuluk Pamahanunusa ini.

Hal ini diungkapkan oleh Ibrahim Ruhunussa Ketua DPRD Malteng,(07/07/2017) di Masohi.
Menurut Ruhunussa, konflik yang terjadi beberapa waktu lalu bukan merupakan konflik antar negeri Tehoru dan negeri Haya. Namun orang perorang yang pada akhirnya akan membentuk kelompok-kelompok sehingga melibatkan negeri.
Dijelskanya, konflik semcam itu, sebenarnya bisa di selesaikan secara kekeluargaan tanpa melibatkan orang lain dalam negeri, tetapi melalui jalur kekeluargaan dengan melibatkan pihak Kepolisian Sektor maupun Kepala Pemerintah Negeri dan tokoh pemuda serta tokoh adat kedua negeri.

“Saya rasa ,kalau hal ini di lakukan maka pastinya masalah ini bisa terselesaikan dengan baik dan tidak berimbas kepada ketegangan antar masyarakat kedua negeri, ” jelas Ruhunussa.

Sebagai ketua DPRD Malteng yang mewakili Pemerintah Daerah Malteng, Ibrahim Ruhunussa juga membenarkan, kalau konflik internal yang terjadi itu sudah di tangani oleh pihak Polsek secara maksimal dan di bantu oleh pihak jajaran TNI Kodim 1502 Binaiya melalui Danramil Tehoru.

Namun katanya,dalam penanganan dan penyelesaian konflik itu ,pihak Polsek masih terkendala kurangnya tenaga kepolisian, minimnya sarana dan prasarana penunjang maupun lemahnya informasi yang di terima dari pihak masyarakat baik dari pemerintah negeri di kedua negeri tersebut terutama di negeri Haya.
Olehnya itu, Ruhunussa berharap agar untuk menjaga ketertiban dan keamanan di kedua negeri, maka kalaupun ada masalah, secepatnya kepala pemerintah negeri dan tokoh pemuda maupun tokoh agama mengambil langkah tepat dan cepat, untuk bersinergi dengan pihak aparat keamanan untuk bisa menyelesaikannya, tanpa melibatkan masyarakat dalam negeri.

“Saya sangat bangga dengan tugas kepolisian Polres Malteng, melalui Polsek Tehoru yang sudah membantu, memediasi dan menyelesaikan masalah ini dengan baik ,sehingga tercipta kembali keamanan dan kedamaian masyarakat kedua negeri .Juga ,jajaran TNI Kodim 1502 Binaiya Masohi ,melalui Danramil maupun Babinsa, yang telah membantu tugas-tugas Kepolisian”pujinya .

Tambahnya,memang secara kelembagaan saya yakin kalau tugas Polsek Tehoru saat ini, terkendala dalam tugas pelayanan karena minimnya berbagai fasilitas seperti, kurangnya personil maupun fasilitas penunjang lainnya yaitu berupa kendaraan patroli dan hal-hal lainnya.

“Sebagai ketua DPRD saya telah bermufakat dengan Bupati Malteng Tuasikal Abua,SH, untuk memback up berbagai kekurangan yang di alami Polsek Tehoru ,untuk menunjang tugas-tugas pelayanan keamanan masyarakat .Misalnya, mobil patroli, rumah dinas Kapolsek dan sarana penunjang lainnya yang sangat di butuhkan, “terang ketua DPRD.

Selain itu Ruhunussa berjanji, untuk memberikan santunan kepada korban atas apa yang telah terjadi beberapa waktu lalu, dan bahkan DPRD maupun Pemda Malteng bersepakat untuk memberdayakan masyarakat kedua negeri Haya dan Tehoru terutama di kalangan pemuda.

“Kami akan memberdayakan pemuda di Tehoru maupun Haya, entah berupa apapun tetapi itu adalah komitmen kami pihak DPRD dan Pemda ,agar masyarakat kedua negeri terutama di kalangan pemuda, bisa bersinergi dan terhindar dari pikiran-pikiran negatif, yang mengakibatkan instabilitas keamanan dan kedamaian menjadi terganggu,sampai akan berbuntut kepada kerugian masyarakat, “tegasnya. (IN-18)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top