JAKARTA- Dalam upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Polri 2017, Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan kepada 4 calon perwira remaja peraih Adhi Makayasa (lulusan terbaik di tiap angkatan).
Salah satu peraih pengharagaan itu adalah Letda Samsul Huda, dari Akademi Angkatan Laut. Siapa sangka, sebelum menjadi seorang perwira, remaja yang akrab disapa Samsul ini dulu sempat bekerja menjadi office boy di Markas Besar TNI AL di Surabaya, Jawa Timur.
Siswa lulusan SMAN I Babat, Lamongan, ini mengaku banyak belajar beragam yang berhubungan dengan dunia TNI selama bekerja di sana.
“Pertama saya pernah jadi office boy di Mabes AL selama 10 bulan. Pada saat itu saya berpikir saya bisa memanfaatkan fasilitas di sana. Olahraga, kemudian belajar PBB atau baris berbaris sehingga ini bisa menjadi modal saya masuk ke TNI AL,” ujar Samsul di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7) sebagaimana dilansir Kumparan.Com.
Samsul mengatakan, dukungan penuh dari sang kakak yang merupakan bintara di AL, adalah salah satu hal yang memotivasi cita-citanya menjadi seorang perwira.
“Dia (kakak) selalu memberikan saran, kemudian motivasi, agar saya bisa masuk Taruna Akademi Angkatan Laut. Kemudian, setelah itu saya dibina dan dilatih oleh kakak saya. Dia juga menyiapkan saya sehingga pada saat pendaftaran saya bisa semaksimal mungkin,” jelas Samsul.
Perjalanan menjadi seorang perwira, diakui Samsul bukanlah proses yang mudah. Ia harus mengikuti beberapa kali tes masuk menjadi taruna Angkatan Laut, dan pernah gagal saat tes kesehatan pada 2011 lalu.
“(Awalnya) saya mendaftar di tahun 2011. Pada saat itu saya gagal. Gagal di tes kesehatan. Kemudian setelah gagal di tes tersebut kemudian saya down. Namun setelah melihat orang tua, saya termotivasi untuk saya daftar di tahun berikutnya,” ucap Samsul.
Proses pembelajaran yang juga tak mudah selama menempuh pendidikan Akademi Angkatan Laut, kata Samsul, terbayar dengan kebahagiaan dan kebanggaannya menerima penghargaan Adhi Makayasa hari ini.
“Saya merasa sangat bangga kemudian ini adalah sangat spesial bagi perwira 2017, karena sebelumnya pelantikan dilaksanakan di Istana Merdeka yaitu terakhir tahun 2003,” ucap Samsul.
“Dan sekarang mulai lagi tahun 2017. Alhamdulillah kami perwira angkatan 2017 TNI-Polri dilantikan Presiden di Istana Merdeka. Tak mudah saat saya masuk Taruna AAL dan kemudian menjadi peraih Adhi Makayasa. Memang banyak pengalaman,” imbuhnya.
Terlahir sebagai anak seorang petani, Samsul adalah satu-satunya lelaki di lingkup keluarganya yang berhasil menjadi perwira. Atas prestasi Adhi Makayasa yang berhasil diraihnya itu, anak bungsu dari tiga bersaudara ini berjanji untuk melakukan yang terbaik bagi negara dan akan terus semangat dalam menuntut ilmu.
“Harapan saya setelah dapat Adhi Makayasa, saya bisa menjalankan tugas dengan baik di Angkatan Laut. Sehingga saya bisa menyembahkan dan mengabdi bagi TNI AL,” ungkapnya.
Raut wajah bahagia dan juga terpancar di wajah sang ayah, Slamet, yang juga hadir dalam upacara itu.
“Alhamdulillah sekali. Pekerjaan saya petani. Saya senang dan bangga. Saya harap semoga (Samsul) bisa memimpin anak buahnya dengan baik,” tutur Slamet dengan mata berkaca-kaca.
Presiden Jokowi melantik 729 perwira TNI dan Polri dalam upacara Praspa TNI dan Polri 2017, yang terdiri dari 437 Taruna Akademi TNI dan 292 orang Taruna kepolisian.
Taruna Akademi TNI terdiri dari Taruna Akademi Militer 224 orang (208 Taruna dan 16 Taruni), Taruna Akademi Angkatan Laut 94 orang (84 Taruna dan 10 Taruni), Taruna Akademi Angkatan Udara 117 orang (105 Taruna dan 12 Taruni) dan Taruna National Defence Academy (NDA) 2 orang.
Selain Samsul, tiga orang perwira lainnya yang menerima penghargaan Adhi Makayasa dari Jokowi dalam upacara tersebut adalah Letda Inf Sagala dari Akmil Wiraswanrill, Letda Elektro Bernadinus Yoga Kristian dari AAU, dan Ipda Pol Ade Hertiawan Juliansyah dari Akpol. (IN/KUM)
