Ambon,Maluku- Miningkatnya jumlah kendaran roda dua dan roda empat di Kota Ambon sering membuat kemacetan yang begitu padat dibeberapa ruas jalan di Kota Ambon. Hal ini tentunya menjadi sebuah perhatian serius dari Direktorat Kepolisian Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Maluku dalam menangani permasalah kemacetan berlalu lintas di beberapa ruas jalan di Kota Ambon.
Memperjelas masalah kemacetan di Kota Ambon, Kabag Bin OPS Dirlantas Polda Maluku AKBP Eko Wijayanto saat ditemui INTIM NEWS, diruangan kerja mengatakan, tingkat kemacetan yang terjadi beberapa minggu belakang di beberapa ruas jalan di Kota Ambon disamping kendaraan roda dua dan empat yang meningkat, hal lain yang menjadi penyebab yakni ruas jalan yang rusak akibat curah hujan yang tinggi di Kota Ambon.
“Memang betul beberapa akhir ini tingkat kemacetan di Kota Ambon sering terjadi di Kota Ambon. Hal itu karena jalan yang ada di Kota Ambon banyak yang rusak akibat curah hujan tinggi, sehingga pengendara roda dua maupun roda empat sedikit terhambat. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak Dirlantas Polda Maluku yaitu menerjunkan beberapa personil di beberapa titik yang menjadi daerah rawan kemacetan dan rawan laka lantas. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya adalah rekayasa arus lalu lintas dibeberapa titik seperti dilokasi Pos Batu Merah, Belakang Soya dan lokasi Pasar Mardika,” ungkapnya, Senin (31/7/2017).
Lebih lanjut dikatakan, untuk penanganan infrastruktur jalan yang rusak, pihak Dirlantas Polda Maluku telah bertatap muka dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon untuk membicarakan penanganan kerusakan jalan yang sering mengakibatkan kemacetan maupun kecelakaan bagi pengguna kendaraan bermotor.
“ Berdasarkan hasil rapat yang dilakukan dengan pihak Dinas PU Kota Ambon, kami dari pihak Dirlantas Polda Maluku sudah menyampaikan secara langsung kepada pihak Dinas PU untuk lebih berperan aktif dalam mensurfei dan melihat secara langsung kondisi jalan yang rusak di Kota Ambon. Hal ini dilakukan agar jalan-jalan yang rusak di Kota Ambon dapat dibenahi,” tutur Wijayanto. (IN-10)
