Buru, Maluku.- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kabupaten Buru gelar patroli GELORA menjelang maghrib yang dipimpin langsung oleh Kasat Satpol PP Kabupaten Buru, Abdul Basyir Toisuta, di Namlea, Kamis (06/07/2017).
Saat di wawancarai, Toisuta menjelaskan bahwa GELORA (Gerakan Bupolo Maghrib Mengaji) merupakan salah satu program unggulan pemerintah Kabupaten Buru bekerjasama dengan Kementerian Agama yang telah ditetapkan dalam Perda, dimana jelang maghrib anak – anak dengan mulai dari SD sampai dengan SMA di larang untuk beraktivitas pada tempat keramaian.
“Gerakan Bupolo Maghrib Mengaji, ini merupakan salah program pencanangan pemerintah kabupaten Buru bekerjasama dengan Kementerian Agama jelang maghrib anak – anak masih berkeliaran di jalanan maupun tempat keramaian,” jelas Toisuta.
Untuk diketahui program GELORA sudah berjalan sekitar 1 setengah tahun ini telah disosialisasikan kepada masyarakat hampir seluruh wilayah kabupaten Buru yang dimana saat ini Satpol PP di tugaskan oleh pemerintah daerah sebagai Dinas yang melakukan patroli setiap hari.
Ditambahkannya, sebagai umat muslim yang merupakan mayoritas penduduk Kabupaten Buru, harusnya lebih menghargai waktu sholat dan sedikit meluangkan waktu untuk membaca Alquran, bisa aktivitas di luar tapi nanti setelah selesai Maghrib dan adapun sanksi yang diberikan ketika tidak mengindahkan petugas patrol maka secara langsung petugas akan memulangkan anak tersebut rumah.
“Kita, mayoritas disini harus bisa menghargai waktu sholat dan sempatkan waktu untuk baca alqur’an, nanti selesai maghrib baru bisa keluar lagi. Karena itu ada juga sanksi yang diberikan ketika tidak mengindahkan petugas patroli maka secara langsung oleh petugas akan memulangkan anak tersebut ke rumah,” tambah Toisuta.
“Harapan saya , buat setiap pengunjung yang sering duduk di Pantai Merah Putih baik anak – anak maupun dewasa kalau mau bersantai nanti selesai maghrib. Kalau saat maghrib janganlah karena daerah masjid sangat dekat dengan pantai,” harapannya.
Program GELORA, yang telah diperdakan oleh pemerintah Kabupaten Buru ini telah berhasil mewisudakan kurang lebih 2000 santri dari berbagai tempat penggajian. Bukan hanya itu kedepannya pemerintah juga akan menertibkan toko – toko untuk ditutup sementara saat maghrib. (CR-05)
