Maluku Tengah

Gubernur Maluku Pasang Lantai Granit Perdana Gereja Haruku – Sameth

Malteng, Maluku.- Gubernur Maluku Said Assagaff, bersama Walikota Ambon Richard Louhenapessy dan Bupati Maluku Tenggara Anderias Rentanubun, melakukan pemasangan lantai granit perdana di Gereja Ebenhaezer Negeri Haruku-Sameth, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (10/07/2017).

Ikut hadir pada acara ini, Sektetaris Kota Ambon A.G. Latuheru, serta sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kota Ambon dan Pemerintah Provinsi Maluku.

Dalam, sambutannya sebelum peletakan lantai granit perdana, Gubernur katakan, meski keinginan jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Haruku-Sameth akan menurut rencana akan selesai tahun 2019 mendatang, namun orang nomor satu di Provinsi Maluku ini yakin bahwa pengerjaan gedung gereja tersebut akan sudah rampung di akhir tahun ini.

19876154_1904384929823911_1903705409_oDirinya berjanji, akan ikut membantu penyelesaian pembangunan gedung Gereja milik jemaat GPM dari kedua negeri tersebut.

“Saya yakin atas bantuan kita semua, dan saya akan bantu, untuk bisa menyelesaikan pembangunan gedung gereja ini,” ujarnya.

Menurutnya, pada setiap kesempatan dirinya selalu memberikan himbauan, agar membangun daerah ini dengan hati.

“Siapa yang hatinya bersih, maka dia akan bisa menjadi pemimpin yang baik di negeri ini,” tuturnya.

Selanjutnya, dirinya meminta, kepada pihak panitia pembangunan gedung Gereja Ebenhaezer Haruku – Sameth, agar nantinya menjelang Natal, dibikinkan acara makan patita bersama, yang juga mengundang gubernur dan rombongan.

“Mungkin bisa ada tambahan-tambahan dana dari kita yang hadir pada acara itu, untuk menuntaskan pembangunan gedung Gereja Ebenhaezer ini,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gedung Gereja Richard Louhenapessy dalam sambutannya mengatakan, warga Haruku dan Sameth harus bersyukur karena tidak semua desa dapat dikunjungi oleh Gubernur.

“Kehadiran Pak Gubernur di sini, bukan karena saya sehingga beliau dan Pak Bupati Maluku Tenggara datang. Saudara-saudara harus percaya betul bahwa kehadiran mereka di sini karena Tuhan menggerakan hati Pak Bib dan Pak Andre untuk datang,” terang Walikota Ambon ini.
Menurut Louhenapessy, selama ini masyarakat kedua negeri, membangun gereja tersebut dengan swadaya murni dari masyarakat.

“Pembangunannya sudah cukup lama. Sudah selama 10 tahun, sejak peletakan batu pertama. Itu karena semua perlu cari uang dulu. Masih tinggal kaca dan pintunya dan beberapa pekerjaan kecil untuk finishing. Kita harap Desember bisa selesai karena kita 2019 jadi tuan rumah MPL,” harap Louhenapessy.  (IN-06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top