SBT, Maluku.- Dua agenda besar menjadi program prioritas pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Golongan Karya (Golkar), Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) masa bakti 2017-2022 yang baru dilantik oleh ketua DPD partai Golkar Provinsi Maluku, Ir. Said Assaggaf. Kedua agenda besar tersebut antara lain memenangkan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung partai golkar, pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Maluku tahun 2018 nanti. Dan yang kedua adalah pemilihan legislatif (pileg) 2019 nanti.
Demikian disampaikan ketua harian DPD partai Golkar SBT, Agil Rumakat saat menyampaikan sambutannya pada pelantikan pengurus DPD partai Golkar SBT di Aula gedung serbaguna kota Bula, Rabu, (19/7/2017).
“Agenda besar yang pertama pastinya menjadi konsentrasi kami adalah menghadapi pilgub Maluku yang akan dilaksanakan pada tahun 2018. Yang kedua agenda nasional pemilihan legislatif tahun 2019 yang bersamaan dengan pemilihan presiden republik Indonesia,“ ungkap Rumakat.
Dikatakannya, untuk menghadapi pemilihan gubernur (pilgub) nanti pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan. Salah satu yang telah dilakukan adalah membangun simpul-simpul dan membentuk relawan untuk memenangkan pasangan calon yang diusung partai berlambang beringin itu.
“Kaitannya dengan persiapan kami menghadapi pemilihan gubernur Maluku tentu sudah banyak yang dilakukan secara organisasi kepartaian,“ katanya.
Menurut Rumakat, menjelang pilgub Maluku 2018 nanti banyak isu dan kampanye hitam mulai digencarkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan kredibiltas calon gubernur yang diusung partai Golkar. Dewam Pimpinan daerah partai Golkar Provinsi Maluku sendiri saat ini tidak membuka pendaftaran calon gubernur Maluku. Itu artinya Assaggaf yang juga ketua DPD Golkar Maluku dipastikan akan direkomendasikan oleh partai pimpinan Setya Novanto tersebut.
“Memang kita semua punya pengalaman dengan politik praktis, banyak isu yang berkembang apalagi menurut informasi pak Bib (Said Assaggaf red) ini, calon yang paling ditakuti di 2018 ini, karna beliau itu maka tentunya banyak isu, kampanye hitam tidak jauh-jauh dari kehidupan dan kebijakan pemerintahannya. Secara organisasi kami dengan teman-teman DPD dua SBT sudah mencoba melakukan klarifikasi, “Katanya.
Sementara itu, kaitannya dengan kesiapan menghadapi pemilihan legislatif dan pilpres, kata dia, partai Golkar SBT akan berupaya semaksimal mungkin untuk untuk menambah jumalah kursinya di DPRD SBT. Saat ini golkar memiliki 3 kursi di DPRD SBT.
Ini senada dengan apa yang disampaikan sekretaris DPD I Maluku, Roland Tahapary saat hadir pada musyawarah daerah DPD partai golkar SBT beberapa waktu lalu.
“Kami ditantang oleh sekretaris DPD satu Bung Roland Tahapary bahwa kalau bupatinya ketua DPD dua dan ketua DPRD fungsionaris DPD dua, masa golkar hanya 3 kursi DPRD SBT. Beliau menantang kita harus memiliki 6 kursi di DPRD SBT,“ ungkap Rumakat.
Selain menambah jumlah kursi di DPRD SBT, partai golkar SBT juga akan bekerja maksimal untuk mengantarkan kadernya menduduki kursi di DPRD Provinsi Maluku. Pada pemilihan legislatif 2014 lalu, partai golkar SBT gagal menyumbang kursi di DPRD Maluku, untuk itu pihaknya menargetkan akan menempatkan dua kadernya untuk duduk dikursi parlemen Maluku.
“Periode ini Golkar dari SBT tida ada kursi di DPRD provinsi, periode depan bikin satu tambah satu lagi jadi dua kursi jadi kita sepakat 2 kursi diprovinsi Maluku, “tantang Rumakat. (IN-17)
