Agama

75 Tahun Mgr. Johanes Aerts MSC Jadi Martir Dalam Kekudusan

Langgur, Maluku- Umat Katolik Maluku lebih khusus umat Katolik Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, kembali mengenang serta mengikuti napak tilas peristiwa penembakan Johanes Aerts MSC dan Kawan-kawan oleh kekejaman Tentara kolonial Jepang pada perang dunia ke-II pada tanggal, 30 Juli tahun 1942.

Acara yang di mulai sejak tanggal 1 Juli 2017 dengan Novena Rekoleksi dan napak tilas di sertai dengan perjalanan mengarak Salib Suci, mengelilingi Pulau-Pulau Kei-kecil dan kei- Besar melewati laut dan darat, kemudian kembali ke Ohoi Langgur sebagai tempat awal dan akhir dari puncak perayaan. Pada puncak perayaan dilakukan Misa atau perayaan Ekaristi Kudus, tepat dimana peristiwa terjadi yakni di Taman ziarah Mgr. Johanes Aerts. MSC di Ohoi Langgur, (Malra).

Turut hadir Uskup Manado Mgr. B.E. Rolly Untu. MSC. Uskup Timika, Mgr. Jhon Philips Saklil. PR. Serta yang mewakili Uskup Mandagi Amboina Pastor Berry Rahawarin.PR. Juga para tamu unsur pimpinan Pemerintahan di kedua daerah, Malra dan Kota Tual.

Mewakili Uskup Diosis Amboina, Pastor Berry dalam Sambutannya menekankan Umat Katolik untuk lebih memaknai inti pengorbanan Uskup Aerts dan Kawan-kawan.

napak tilas2

“Ini merupakan peristiwa yang besar dengan menghadirkan buah-buah iman yang kokoh bagi umat Katolik Indonesia lebih khusus di Maluku dan Papua. Untuk terus meningkatkan keimanan, dengan terus belajar untuk bertobat karena perayaan ini sebagai kesaksian betapa iman mampu mengalahkan hegemoni dan kesombongan dunia. Semoga kita dapat menang atas dosa kita berkat kerelaan kita untuk terus Berkorban,” ucapnya.

Pastor Yan Oratmangun, selaku ketua Panitia, mengungkapkan terimakasih atas partisipasi serta kerjasama unsur agama baik Islam maupun protestan, Hindu dan Budha yang mana arak-arakan Salib Suci yang melewati rute Ohoi-ohoi tersebut dapat di jemput dan di terima dengan rasa hormat serta suka cita yang tulus.

“Karena itulah ciri khas kita orang evav,” tandasnya.

“Selain itu hari ini pun Kita bisa melihat saudara-saudara Muslim dan Kristen Protestan menyajikan suguhan seni tarian Samrah dari sanggar Wandan Banda Ely, dan paduan suara, “ tambahnya.

Perayaan atas wafatnya martir Uskup Aerts diakhiri dengan pelepasan balon ke udara oleh Uskup, Manado, Uskup Timika dan perwakilan Uskup Diosis Amboina. (CR-01).

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top