Ambon, Maluku.- Puncak peringatan hari ulang tahun Bhayangkara ke-71 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2017 lalu, dilakukan oleh jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Maluku dengan acara parade hari Bhayangkara ke-71 yang bertemakan “Dengan semangat profesional dan modernisasi, Polri berkomitmen untuk meraih kepercayaan Masyarakat demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sejahtera, mandiri dan berkeadilan”.
Pemberian Bintang Bhayangkara Nararya kepada 28 Anggota Polri yang bertugas di Polda Maluku sesuai dengan keputusan Presiden (Kepres) nomor: 56/ TK/ tahun 2017 atas jasa anggota Polri yang ada di Polda Maluku yang telah menunjukan keberanian, kebijaksanaan dan ketabahan luar biasa melampaui panggilan kewajiban yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan kepolisian serta tidak pernah cacat selama bertugas di Institusi Kepolisian. Sedangkan untuk pemberian Satyalecana Pengabdian sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor:77/TK/ Tahun 2017 sebagai penghargaan kepada anggota Polri yang melaksanakan tugas pokok dengan menunjukan etika profesi secara terus -menerus selama, 8 tahun kepada 129 orang, 16 tahun kepada 43 orang dan 24 tahun kepada 2 orang anggota Polri yang bertugas di jajaran Polda Maluku.
Dalam acara parade hari Bhayangkara ke-71 juga dilakukan penganugerahan dan penyematan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya dan tanda kehormatan Satyalencana Pengabdian oleh Gubernur Maluku kepada anggota Polri yang bertugas jajaran Polda Maluku sesuai dengan lampiran Surat Perintah (Sprin) Kapolda Maluku nomor: VII/2017 yang diwakili oleh Kompol Arie Elias jabatan Pamen Itwasda Polda Maluku, Aiptu Anthonius Pius Juley, jabatan Kepala SPKT (Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polsek Sirimau, Aiptu Nolly Litay, S,Sos jabatan Brigade Bid Propam Polda Maluku, Bripka Dominggus Lailewan, jabatan Brigade Dit Pamobvit Polda Maluku.
Pelaksanaan acara parade hari ulang tahun Bhayangkara ke-71 tersebut berlangsung di lapangan upacara Polda Maluku, Senin (10/07/2017) yang dipimpin langsung oleh Gubernur Maluku Ir. Saidd Assagaff, selaku inspektur upacara dan dihadiri oleh jajaran TNI, Polri maupun dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Provinsi Maluku.
Dalam sambutan tertulis peringatan Hut Bhayangkara ke-71 Presiden, yang dibacakan oleh Gubernur, mengatakan bahwa dalam usia ke-71 Polri telah menunjukan dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi untuk mendukung terwujudnya pembangunan nasional dan pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Polri juga mampu menunjukan situasi kamtibmas yang stabil dan kondusif dengan melakukan pencegahan konflik, penjagaan demonstrasi, penanganan terosrisme, pemberantasan narkoba, menekan angka kejahatan konvensional, seperti premanisme, kejahatan jalanan serta mewujudkan keamanan, keselamatan dan ketertiban demi kelancaran lalu lintas.
“Ditengah semua perkembangan itu, ditengah serangan yang terjadi kepada Polri belakangan ini, Polri harus terus menjaga nilai-nilai ke-Bihinekaan yang sudah menjadi kodrat bangsa Indonesia. Polri harus terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan menjaga soliditas internal dengan bertindak professional. Polri juga berhasil mengamankan agenda politik 101 Pilkada serentak tahun 2017. Selain itu Polri juga perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi Pilkada serentak tahun 2018,dan pemilu legeslatif serta Pilpres tahun 2019 agar potensi kerawanan yang ada tidak berkembang menjadi konflik sosial yang meluas sehingga kegembiraan politik bisa terwujud di daerah-daerah yang melaksanakan Pilkada tersebut,” Ungkap Gubernur Maluku
Lebih lanjut dikatakan untuk mewujudkan langkah antisipasi dini terhadap kejadian-kejadian yang mengarah kepada Polri , Polri juga perlu melakukan kerja sama dengan semua element masyarakat untuk menciptakan situasi kamtibmas yang stabil dalam menekan masalah-masalah yang terjadi di RI seperti ujaran kebencian, fitnah dan provokasi. Presiden RI juga menginstruksikan kepada semua jajaran Polri diseluruh Indonesia, untuk terus meningkatkan kinerja dalam upaya-upaya, perbaiki manajeman Internal Polri untuk menekan budaya negative seperti; korupsi, penggunaan kekerasan yang berlebihan dan arogansi kewenangan. Mantapkan Soliditas, Internal dan provisionallisme, Polri guna mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
“ Optimalkan modernisasi Polri dengan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik. Tingkatkan kesiapsiaagan operasional melalui upaya deteksi dini dan deteksi aksi dengan startegi Polisional proaktif, dengan demikian Polri dapat bertindak lincah dalam menghadapi perkembangan informasi yang meningkat secara cepat. Tingkatkan koordinasi dengan semua element pemerintah, masyarakat dan kolega internasional dalam mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif,” tuturnya. (IN-10)
