SBT,Maluku- Hasa Rumatiga (40) warga Desa Loko, Kecamatan Pulau Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur, harus mengalami peristiwa nahas. Suami dari Safia Rumatiga itu tenggelam saat menyelam mengambil hasil (menjaring ikan) tangkapan. Hingga hari kelima, korban pun belum kunjung ditemukan warga.
Salah satu keluarga korban, Ari Rumatiga yang dihubungi INTIM NEWS dari Ambon, Jumat (30/6/2017) mengkronologikan peristiwa tenggelamnya Hasa Rumatiga.
Dikronologikan, Senin (25/6/2017), Hasa Rumatiga (Korban) bersama 12 rekannya melaut (menjaring ikan) 100 meter dari bibir pantai Desa Loko. Korban bersama dua temannya masing masing, diantaranya Jalal Rumatiga, Karbesy Rumatiga menyelam untuk mengambil hasil tangkapan. Namun Nahas dua rekan korban kembali muncul di permukaan laut sedangkan korban tak kunjung muncul.
“Mereka menjaring ikan julung hari Senin (25/6/2017). Lokasi penangkapan ikan sekitar 100 meter dari garis pantai. Diatas body (perahu) ada sekitar 13 orang. Mereka Ada 3 orang yang menyelam, dua orang muncul dan Hasa tak jua muncul. Mereka sempat melihat dia tenggelam dan mencoba menolongnya namun Hasa tak tertolong. Awalnya temannya yang menyelam menyangka Hasa sedang menyelam keluar jaring. Namun setelah menunggu beberapa saat korban tak jua muncul. Dua temannya dan beberapa rekan yang ada diatas perahu langsung menyelam melakukan pencarian namun tidak mendapat hasil,” ujarnya.
Mereka pun kembali ke kampung dan menginformasikan hal itu kepada warga. Warga yang mendapat informasi langsung ke lokasi untuk melakukan pencarian. Sempat terjadi ketegangan antara keluarga korban dengan rekan rekan korban yang bersamanya menangkap ikan. Namun ketegangan itu berhasil diatasi oleh Kepolisian setempat.
Hilangnya korban juga sempat dikaitkan dengan hal hal mistik sesuai kepercayaan masyarakat setempat.
“ Karena ada yang menghubungkan dengan hal hal mistik kepercayaan masyarakat disini, karenanya ada beberapa warga dari kampung sebelah melakukan pencarian bukan hanya di laut tapi juga di darat, “ terangnya.
Selebihnya pihak keluarga korban menyayangkan sikap otoritas terkait semisal BPBD SBT, Badan Search And Rescue (SAR) SBT juga pihak Kepolisian yang tak merespons kabar kehilangan korban.
“Hingga saat ini, belum ada campur tangan dari pihak SAR maupun pihak BPBD setempat. Yang hanya melakukan pencarian kakak saya hanya warga Desa, “ ungkapnya.
Korban juga diinformasikan tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau penyakit kronis lainnya. (IN-16)
