Survei AMI, 80 Persen Responden Inginkan Engelina Pattiasina Pimpin Maluku

Ambon,Maluku- Survei internal yang dilakukan Ambon Manise Institute (AMI) menunjukkan popularitas dan dukungan kepada Dipl.Oek. Engelina Pattiasina sebagai pemimpin di Maluku. Survei yang diinisiasi AMI untuk melihat potensi Engelina Pattiasina.
“Survei ini kami lakukan, karena melihat aktivitas Ibu Engelina selama ini yang sangat berpotensi meraih dukungan, ternyata memang popularitas cukup baik,” kata Wem Pattiruhu dari Ambon Manise Institue kepada wartawan di Ambon, Selasa (20/6).
Dia mengatakan, survei ini menggunakan 800 responden yang dilakukan belum lama ini.
Menurut Wem, hasil survei menunjukkan tingkat pengenalan terhadap Engelina Pattiasina mencapai 62 persen. Dari 62 persen itu, yang mengenal dari baliho dan lain-lain sekitar 60 persen, sedangkan 10 persen mengenal melalui temu publik, seperti seminar dan kuliah umum, sedangkan 30 persen dari media.
Kemudian, sekitar 80 persen dari 62 persen itu menginginkan Engelina menjadi pemimpin Maluku tanpa melihat materi sosialisasi. Namun, setelah mendapat materi sosialisasi tingkat kepercayaan terhadap Engelina mencapai 92 persen. Jadi, dari total 62 persen yang mengenal dan menginginkan Engelina menjadi pemimpin Maluku sebesar 52,7 persen.
Mengenai survei itu, Pengajar Fakultas Ekonomi di Universitas Pattimura Ambon, Dr. Tonny Matitaputty yang dimintai tanggapannya, mengatakan, tingkat pengenalan seperti itu sangat mungkin terjadi karena Engelina Pattiasina cukup aktif dalam melakukan sosialisasi dan membangun jaringan di Maluku.
Tonny memperkirakan, keberpihakan dan perjuangan Engelina untuk mendorong pengembangan Blok Masela dari laut ke darat, juga menjadi momen penting yang mengundang simpati dan dukungan. Sebab, hal itu menunjukkan keberpihakan yang nyata mengenai pemanfaatan sumber daya alam di Maluku.
Hanya saja, kata Tonny, dia belum melihat Engelina melakukan deklarasi sejauh ini, meski sangat gencar melakukan sosialisasi. Dia memperkirakan, popularitas Engelina akan naik jika melakukan deklarasi, apalagi kalau sampai pada tingkat proses di KPUD. “Sebagai akademisi, survei itu hanya persepsi, jadi bisa berubah kalau indikator dan situasi juga berubah,” kata Tonny.
Dosen FE UKI Maluku, Sarlotha Purimahua, MSc yang dihubungi terpisah juga senada dengan Tonny Matitaputty. Menurutnya, dengan angka seperti itu tentu sangat baik dan signifikan. “Kalau melihat pengalaman daerah lain, popularitas dan tingkat keterpilihan itu akan naik setelah deklarasi. Kemudian naik lagi setelah penetapan KPUD dan tentu setelah kampanye,” tuturnya.
Dia menyarankan, untuk melihat perkembangan popularitas, maka perlu dilakukan survei dalam periode waktu tertentu, sehingga bisa mengukur apakah popularitas naik, tetap atau turun. “Selama ini, Ibu Engelina juga sangat aktif mengkampanyekan sumber daya alam, termasuk potensi jalur rempah. Berbagai kegiatan sosial itu tentu menjadi gambaran seperti visi Ibu Engelina. Sangat baik kalau ada calon perempuan yang ikut dalam pemilihan gubernur, karena itu akan memberikan tawaran pilihan yang berbeda,” pungkasnya. (IN-10/ YNS)
