Maluku Tenggara

Rute Kei Besar Malra Butuh Tambahan Armada Laut

Malra,Maluku – Menjelang hari Raya Idul Fitri sekaligus Liburan Panjang, Masyarakat Kab. Maluku Tenggara terus saja mengalami kesulitan, untuk dapat kembali ke kampung halamannya masing-masing, hanya untuk sekedar bersilaturahmi, berkumpul bersama keluarga di kampung halamannya.

Masyarakat pesisir kabupaten Malra, Elat Kecamatan Kei- Besar hanya bisa mengulas dada, pasalnya Armada kapal yang tersedia sangat terbatas dan kewalahan mengatasi lonjakan Penumpang saat Mudik.

Kapal cepat yang melayani rute Elat- Langgur hanya 2 buah armada, yakni, KM, Indo Mas dan KM, Sentosa.
Warga Masyarakat Pesisir Kab Maluku Tenggara Umumnya serta masyarakat Elat Kecamatan Kei-Besar, merasa sangat di anak tirikan, pasalnya menjelang hari-hari besar keagamaan idul Fitri dan Natal Tahun baru dari tahun ke tahun sama sekali tidak ada perhatian serius dari Pemerintah dan berbagai pihak yang berkompeten untuk menyiapkan penambahan armada berupa kapal Feri ataupun Kapal Muatan yang layak untuk para Penumpang Mudik pergi-pulang.

Salah satu penumpang kepada INTIM NEWS menuturkan pengusaha yang selama ini setia mengoperasikan armada kapal cepatnya sangat membantu masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih kepada 2 Pengusaha Pemilik Kapal Cepat yang ad saat ini, karena cuman ada kapal cepat ini yang bisa membantu, Kami Masyarakat Maluku Tenggara setiap tahunnya, Beruntung saja ada kapal cepat kalaw tidak, biasanya kami dengan speed boat. Namun dengan anak-anak dan barang bawaan, ditambah dengan kondisi alam, Laut yang sangat tidak bersahabat membuat kami harus beralih ke Kapal cepat. Kami berharap kiranya Pemerintah Daerah, dapat membantu masyarakat Maluku Tenggara, khususnya masyarakat Pesisir Kec- Kei Besar, dan Kei-besar Utara Timur, agar kiranya dapat menambah angkutan armada laut,” ujarnya saat bersamaan melakukan perjalanan dari Pelabuhan Watdek- Ohoijang ke Elat Kecamatan Kei besar, (23/6/17).

Salah satu Kapal Cepat harus menanggung resiko, keselamatan, Penumpang akibat Over kapasitas pasalnya kapal cepat yang hanya memiliki jumlah kursi Penumpang, sebanyak 140-150 tempat duduk, jika pada hari-hari Normal tiket yang terjual hanya bisa mencapai 60 -70 tiket setiap harinya. Namun jika menjelang hari raya idul Fitri mengalami lonjakan yang cukup signifikan, terlihat ratusan penumpang menempati anjungan depan dan belakang Kapal yang semestinya masuk zona berbahaya dan tidak di perbolehkan. Miris memang namun inilah kondisi real yang terjadi.

“Semoga saja ada Perhatian serius, dari Pemerintah dan Dinas Perhubungan Laut, serta semua stekholder sebelum jatuhnya korban dari pihak masyarakat yang tidak kita inginkan bersama,” tambahnya. (CR-01).

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top