Pemprov Dan Pempus Gelar Seminar Bahas Pengembangan Energi Gas Kepulauan

AMBON,MALUKU – Perhatian serius terhadap perkembangan energi gas di wilayah Indonesia Timur,selalu diperlihatkan oleh pemerintah pusat (pempus). Buktinya, pemerintah melalui Perusahaan Gas Negara (PGN) bersama Anggota Komisi VII DPR RI berinisiatif melakukan seminar sehari ,terkait perkembangan energi gas di wilayah kepulauan.
Pantauan INTIM NEWS,Seminar tersebut,selain melibatkan FGN,juga Pemerintah Provinsi (pemprov) Maluku khususnya dinas terkait,baik dinas pertambangan maupun Bappeda.Juga pihak PT.PLN MMU.
Anggota Komisi VII DPR , Mercy Ch Barends kepada wartawan mengatakan, Pempus saat ini masuh mencari solusi untuk meratakan pengembangan energi gas di Indonesia Timur.
“Pemerintah pusat saat ini, berupaya mencari solusi untuk menyamaratakan pengembangan energi gas di wilayah kepulauan yang notabene berada di kawasan Indonesia Timur,”ucap Mercy Barends,Anggota Komisi VII DPR RI,kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku,Rabu (21/06) sebelum seminar berlangsung.
Apalagi katanya ,saat ini pemerintah baik pusat dan daerah disibukkan dengan adanya Blok Masela di Maluku dan diamini sebagai Blok terbesar kedua dunia. Terkait itu, pemerintah berupaya untuk membahas pengembangan hilirisasi blok masela.
Dirinya kesal,ketika rapat terkait dengan pengembangan gas di wilayah kepulauan tidak mengikutsertakan pihak swasta lokal, sehingga terkesan pengusaha luar lebih mendominasi.
“Memang selama ini, diskusi yang berlangsung banyak melibatkan orang luar, dalam hal ini pihak swasta, lalu bagaimana dengan swasta daerah. Jika diberdayakan dan diberikan informasi secara detail, maka dipastikan pengusaha swasta lokal akan mampu berkompetisi,”spiritnya.
Dalam seminar tersebut, sektor swasta juga diundang, karena banyak peluang yang bisa dikembangkan pada sistem hilirisasi. Dengan demikian, perputaran uang bisa berkembang dalam daerah, tidak perlu dibawa ke luar Maluku.
“Banyak sekali peluang yang bisa mereka masuki, yang menjadi tujuan utama yakni kita butuh sosialisasi yang bersifat membangun kesadaran kritis, sehingga perputaran uang tidak dibawa keluar,”ajak Legislator asal Maluku ini.
Selain itu sambungnya, pemerintah ingin mengakomodir kepentingan pengembangan gas kepulauan dari sisi pemenuhan energi di pulau kecil.
“Kita ingin mencari model terbaik bagi pengembangan energi gas di wilayah kepulauan. Kalau gas kita bisa padankan, maka membuka ruang bagi investor masuk menanamkan sahamnya di Maluku,” tuturnya.
Barends katakan, jika dari sisi gas kita bisa padankan maka Provinsi Maluku menjadi pilot project yang bisa mengkombinasikan energi panas bumi dengan wilayah lainnya. (IN-06)
