Politik

Jika Dirinya Tak Diakomodir Partai Lain, Ini Kata Assagaff

AMBON, MALUKU – Ketua DPD I Partai Golkar Maluku yang juga petahana Gubernur Maluku menyatakan, jika nanti tidak ada partai yang bersinergi dengan Golkar di Pilkada Gubernur tahun 2018 nanti, maka Golkar bisa maju sendiri.

“Untuk pendaftaran di Partai Golkar, kita hanya butuh  Wakil Gubernur saja. Siapa tahu, kalau kita tidak bisa bersinergi dengan partai lain, apa boleh buat, Golkar kembali berpasangan dengan Golkar,” tandas Assagaff, saat acara Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Partai Golkar di, Ambon, Minggu (18/6).

Menurut Assagaff, Wakil Gubernur saat ini, Zeth Sahuburua, yang juga kader Partai Golkar adalah orang baik. Hanya faktor usia saja yang jadi pertimbangan.

“Tapi itu hanya (pertimbangan) dari diri saya. Siapa tahu besok-besok Tuhan mau keputusan yang lain. Tentu saya tidak bisa tolak,” tandas Assagaff.

Dia katakan, rencana manusia  diatur oleh Tuhan. Apalagi di hasil survey, posisi Zeth Sahuburua bagus. Karena itu dia mengajak semua kader untuk kompak dan bekerja keras, sehingga ke depan  bisa bersama-sama terus.

Dia mempersilahkan menanyakan hasil survey partai lain, siapa yang paling di atas. Kebetulan hasil survey, namanya yang paling di atas. Mungkin karena dia Gubernur Maluku. Mungkin juga karena dia Ketua DPD I Partai Golkar Maluku.

“Karena itu, di rapat kepengurusan Partai Golkar kemarin, saya ingin tanya apakah kita mau buka pendaftaran untuk Gubernur juga? Kalau kita buka juga, maka survey percuma saja,” tegasnya.

Assagaff mengaku, dalam rapat tersebut, dia menegaskan jika membuka pendaftaran Gubernur, sama saja membohongi publik.

“Untuk apa? Nggak usahlah,” katanya.

Dia lantas memberi contoh, di Sulawesi Selatan, figur yang bukan gubernur sudah diberikan rekomendasi. Di Bali yang bukan gubernur, hanya Kedua DPD Golkar, sudah diberikan rekomendasi. Kalimantan Timur, yang juga bukan gubernur, juga sudah diberikan rekomendasi.

“Nah, masa di Maluku yang Ketua DPD I Partai Golkar dan juga Gubernur yang sementara menjabat, masa tidak diberikan rekomendasi?” tuturnya.

Terkait hal tersebut, Assagaff menyebutkan, tanggal 21 Juni nanti, jika tidak ada halangan, akan melaksanakan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Khusus Golkar, atas permintaan Ketua DPP Partai Golkar.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, menyampaikan itu, ketika Assagaff selaku Ketua DPD I dan Sekretaris DPD I, menemuinya empat hari lalu.

Andaikata DPD II sudah menandaangani, maka tidak perlu lagi dibuat Rapimda Khusus.

“Beliau bilang, ‘Pak Gub, kita ikuti saja mekanisme. Harus DPD II nyatakan sikap, dengan membuat pernyataan mendukung Ketua DPD I.’ Saya kira kalau mereka tidak dukung, nanti kualat,” demikian Assagaff. (IN-06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top