Ekonomi

Harga Karet Anjlok, Petani Minta Perhatian Pemda Maluku

Masohi, Maluku.- Penurunan harga untuk komoditas getah karet ditingkat petani hingga tahun ini berdampak buruk pada pendapatan petani. Banyak sekali petani karet lokal (non industri) mengeluh karena kondisi harga karet yang tidak semakin membaik. Hal ini memang dialami oleh para petani karet negeri Samasuru, Kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah yang saat ini sudah tidak lagi melakukan aktifitas sadap terhadap pohon karet tapi kemudian beralih aktifitas pekerjaan lain. Hal ini, dikarenakan harga karet hanya dibandrol Rp 4.000.000.00 tiap kilo gramnya.

Menurut data dari jurnal nasional pada tahun 2016 harga karet di pasar internasional menunjukan tren meningkat. Memang harga karet masih fluktuasi, tapi memang trennya terus meningkat. Kondisi lainnya adalah bahwa kualitas karet petani lokal kalah bersaing dengan karet industri, sehingga menyebabkan harga karet di Indonesia turun drastis.

Pantauan INTIM NEWS (13/06/2017) di lokasi perkebunan karet ternyata puluhan hektar perkebunan karet yang terletak di pulau Seram ini masih digarap  petani  karena potensi pengembangan serta maksimal produksi karet masih terbuka lebar.

Hanya saja petani karet tidak lagi melakukan aktifitas sadap pohon karet sebagai sumber pendapatan yang utama, dikarenakan harga karet pada tingkat petani hanya dihargai sebesar Rp. 4.000.000.00 tiap kilo gramnya. Sehingga memang kondisi ini sangat melemahkan petani dalam produksi.

19197632_173367996531806_1570228383_oPetani mengakui harga getah di tingkat petani masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Keluhan tersebut disampaikan Fery Waileruny yang kecewa dengan kondisi harga karet yang turun drastis. Menurutnya pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 kondisi harga karet masih sangat baik, yakni pada kisaran harga Rp. 13.000.000.00 sampai dengan harga Rp. 14.000.000.00.

“Sayangnya, saat ini harga karet memburuk sehingga petani karet mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga maupun pendidikan dari pada anak-anak petani,”katanya.

Selain harga karet rendah, para pembeli karet juga memainkan harga sesuka hati mereka sehingga petani merasa jenuh untuk melakukan aktifitas di perkebunan karet. Oleh Karen itu Petani karet berharap ada perhatin dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk menyesuikan harga karet secara nasional dengan harga karet di daerah-daerah lain di Indonesia.

Kualitas karet negeri Samasuru merupakan salah satu dari sekian banyak karet yang berkualitas terbaik. Karena dari hasil sadap, getah karet tersebut disimpan pada tempat khusus sehingga tidak tergabung dengan kayu, batu dan atau benda lain yang mempengaruhi kualitas karet tersebut

“Kualitas karet kami harusnya dihargai lebih baik lagi. Kami berharap ada perhatian dari pemerintah untuk melakukan negosiasi para pengusaha karet agar supaya mereka dapat membeli hasil karet petani maupun ada penambahan lahan perkebunan karet oleh Pemerintah Provinsi Maluku” Tutur Fery. (JUN)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top