Seram Bagian Timur

Gandeng LSM Sosialisasikan Manfaat Pangan Lokal Untuk Konsumsi Utama Masyarakat SBT

Bula,Maluku- Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terus mensosialisasikan pemanfaatan pangan lokal untuk kebutuhan utama masyarakat didaerah berjuluk Ita Wotu Nusa itu. Pangan lokal yang harus dimanfaatkan untuk konsumsi adalah umbian-umbian dan Sagu. Pemanfaatan pangan lokal bertujuan untuk menghilangkan ketergantungan masyarakat terhadap tepung terigu dan beras. Hal ini disampaikan kepala dinas Ketahanan Pangan SBT, Mirnawati Derlen kepada wartawan diruang kerjanya, Sabtu (17/6).

Dikatakan, untuk mensosialisasikan program pemanfaatan pangan lokal kepada masyarakat, dinas ketahanan pangan akan menggandeng sejumlah pihak antara lain Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Masyarakat dan Toko perempuan yang ada didaerah itu.

“Kita akan minta masukan dari LSM dan stakeholder yang ada untuk sosialsisaikan program ini, “ungkapnya.

Menurut dia, ketergantungan masyarakat terhadap tepung terigu akan memberikan keuntungan kepada pihak-pihak tertentu saja. Namun bila terjadi ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi pangan lokal akan memberikan keuntungan tersendiri bagi petani dan pedagang lokal yang ada didaerah itu.

“Khan bagus kalau kita ke pasar lalu pedagang bilang patatas (Ubi Jalar) terjual habis, “katanya.

Selain itu, jumlah aneka pangan lokal yang ada didaerah itu cukup banyak terutama Sagu dan Umbian-umbian namun belum dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan pangan lokal hanya sebagai panganan untuk disajikan kepada para tamu saat acara-acara tertentu.

“Di SBT ini pangan lokal paling banyak ubi jalar, Sagu, keledai cukup banyak tapi belum dimanfaatkan dengan baik. Kita hanya gunakan sebatas untuk kedatangan tamu, “jelas dia.

Kata dia, selain sosialisasi pihaknya juga akan menggelar lomba cipta menu dari beragam pangan lokal. Lomba ini dilakukan untuk memberikan kesadaraan kepada masyarakat untuk lebih memanfaatkan pola konsumsi pangan lokal.

“Kita akan buat lomba cipta menu tingakat provinsi disini (SBT), kita berharap dengan kegiatan-kegiatan akan memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk beralih ke pola konsumsi pangan lokal, “harap dia.

Memanfaatkan konsumsi pangan lokal akan mengurangi ketergantungan terhadap beras. Saat ini, konsumsi bersa masyarakat Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia mencapai 100 Kg/kapita/tahun. Sementara produksi beras di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Bila pola konsumsi beras dirubah ke pangan lokal akan terjadi kelaparan. (IN-17)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top