Ekonomi SBT Lemah, Jangan Dipolitisir

Bula,Maluku- Lemahnya perputaran ekonomi dikabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dirasakan masyarakat sejak beberapa bulan terakhir. Lemahnya perputaran ekonomi didaerah itu akibat keterlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara nasional.
Selain SBT, keterlambatan ekonomi juga dirasakan hampir diselruh daerah di Indonesia. Lemahnya perputaran ekonomi nampaknya menjadi isu yang ramai diperbicangkan bahkan ada yang mempolitisir untuk menyerang pemerintahannya. Menyikapi hal itu, bupati SBT, Abdul Mukti Keliobas meminta masyarakat SBT tidak terpengaruh dengan isu-isu menjelang pemilihan gubernur tahun 2018 nanti.
“Situasi dan kondisi ekonomi saat ini bukan hanya terjadi dikabupaten SBT tapi secara nasional. Saya ingin sampaikan supaya tidak menjadi isu, Ini terjadi dari Sabang sampai Merauke. Ini berarti bahwa kondisi ini tidak hanya terjadi di SBT. Kita pahami bahwa 2018 ini kita dihadapkan pada pilihan-pilihan politik untuk menentukan gubernur Maluku dan yang pasti pergerakan-pergerakan ini sudah dilakukan, saya berharap masyarakat jangan terprovokasi, “ungkap bupati dalam sambutannya saat membuka pasar Murah yang digelar dikota Bula kemarin.
Secara nasional pertumbuhan ekonomi tahun 2017 berada pada level 5,1 persen padahal ditahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 persen. Ini artinya pertumbuhan ekonomi tahun 2017 tidak mencapai target pemerintah pusat. Hal itu juga berdampak pada lemahnya perputaran ekonomi seluruh daerah di Indonesia.
Menurut bupati, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik ditahun 2018. Itu sesuai penjelasan yang disampaikan menteri keungan Sri Mulyani saat rapat bersama seluruh kepala daerah di Jakarta.
“Pertumbuhan ekonomi kita secara nasional masih 5,1 persen, ini masih dibawah target pemerintah pusat. Namun ibu menteri keuangan sudah sampaikan dalam rapat bahwa pertumbuhan ekonomi kita ini insyah Allah akan stabil pada 2018 nanti, “jelas dia.
Bupati berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dapat memecah belah persatuan kesatuan dikalangan masyarakat SBT. Perbedaan politik harus dijadikan sebagai kekuatan untuk membangun daerah berjuluk Ita Wotu Nusa itu.
“Boleh berbeda pilihan tapi perbedaan ini harus menjadi sebuah kekuatan bersama untuk membangun kabupaten SBT. Jangan lagi pengalaman seperti tahun 2015, kadang-kadamg istri dan suami harus pisah karna berbeda pilihan politik. SBT harus bersatu kuatkan tekad untuk membangun daerah ini, tanpa saudara-saudara pemerintah daerah tidak bisa berbuat apa-apa, “harapnya. (IN-17)
