Dinas Pendidikan SBB Dinilai Acuh Atasi Pemerataan Guru

SBB,MALUKU- Minimnya tenaga guru ASN di kabupaten Seram Bagian Barat, terutama pada daerah pulau pulau yang geografisnya jauh dari Ibukota Kabupaten, membuat kualitas pendidikan di SBB kian terpuruk.
Dinas Pendidikan SBB mempunyai tugas penting untuk mengatasi masalah dimaksud, salah satunya dengan melakukan pemerataan guru di seuruh wilayah SBB.
Ketua komisi C DPRD SBB, La Maaruf Tomia, S.Pd, Kepada INTIM NEWS, Jumat, (2/6) mengatakan, Pemeraan Guru ASN harus dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kab. SBB. Pemerataan guru ASN merupakan pekerjaan rumah yang dari tahu ke tahun disuarakan oleh komisi C kepada dinas pendidikan SBB. Namun tidak pernah ada realisasi pemerataan gurun ASN.
Salah satu contoh di dusun Rahai, pulau Kelang, Kecamatan Waesala, Kabupaten SBB, dari masa kepemimpinan Benjamina D. Puttileihalat, Syane Puttileihalat hingga Hanifa Hehanussa, SD negeri Rahai hanya memiliki satu guru ASN.
Maaruf dalam kunjungannya kepulau Kelang, Desa Sole, Kecamatan Waesala, Kab. SBB, mendapat “kasus” yang terbilang “kacau” dalam dunia pendidikan. Sekolah kelas jauh yang berada di dusun Jawasakti, Desa Sole, Kecamatan Waesala memiliki sekolah induk pada SD BPD Amaholu Los, Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kab. SBB. rentan kendali antara kelas jauh dan sekolah induk dapat mencapai puluhan kilometer.
Rapat dengar pendapat komisi C dengan Dinas Pendidikan SBB untuk membahas hal tersebut pun kadang mengalami jaan buntu. Pasalnya mitra komisi C, Dinas Pendidikan SBB selalu Absen.
Pegantian kepala sekolah tanpa melalui prosedur ang tepat pun dikritisi oleh Komisi C. pasalnya sejak Dinas tersebut dikondaoi oleh Hanifa Hehanussa, selalu saja ada kepala Sekolah yang dimutasikan atau dipindahkan tanpa sebab.
“Ini sangatlah tidak etis, saat dengar dengan komisi C, Dinas Pendidikan diwakili oleh Sekretaris Dinas. kami komisi C menolak, dan mendesak agar Kepala Dinas sebagai pengambil kebijakan di Dinas yang harus hadir,” Pungkas Tomia. (IN-13)
