Hukum & Kriminal

Di Masohi, Dendam Asmara Berujung Maut

Ambon,Maluku- Perawat honorer rumah sakit umum daerah (RSUD) Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Hasnawati (34) yang ditemukan tak bernyawa dekat etalase obat, Apotek Linjhe Farma miliki Dr Sofyan Umarela, Minggu, (4/06) perlahan mulai terungkap.

Kasat Reskrim Polres Maluku Tengah AKP. Uspril Futwembun, S.Sos saat dihubungi oleh INTIM NEWS, Selasa (6/06) via telephone seluler mengatakan, pelaku pembunuhan Hasnawati adalah Fadli Saban alias Igo yang juga merupakan rekan kerja korban.

Penangkapan Fadli Saban setelah pihak Polres melakukan olah TKP yang mana dari hasil oleh TKP dan keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa Pihak Polres Malteng, mengarah kepadanya.

” Pengejaran terhadap pelaku Fadli Saban pun dilakukan oleh pihak Reserse Kriminal Polres Maluku Tengah, sehingga pelaku Fadli Saban pun akhirnya dibekuk oleh pihak Kepolisian Polres Malteng, Senin (5/6) pukul 01.00 Wit,” Ungkap Kasat Reskrim.

Dikatakannya, tersangka Fadli Saban (36) warga jalan Pala RT 10 Kelurahan Namaelo, Kota Masohi merupakan sopir pribadi Dr Sofyan Umarela yang merupakan Dokter Praktek di Apotek Linjhe Farma.

” Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Polres Malteng, terungkap bahwa pelaku Fadli Saban tega menghabisi nyawa korban lantaran, dirinya merasa sakit hati karena sering diadukan oleh korban Hasnawati ke dokter Sofyan Umarela karena sering terlambat masuk kerja saat apotek dibuka. Aduan korban menyebabkan Fadli Saban sering dimarahi oleh Dokter Sofyan Umarela, sehingga timbulah sakit hati dan dendam yang berujung pada aksi nekat pelaku,” ucapnya.

Lanjutnya, aksi nekat Fadli Saban untuk menghabisi nyawa korban bermula dari cekcok mulut. Tersulut emosi, pelaku pun kehilangan kendali dan langsung mencekik korban. Korban pun sempat melakukan perlawanan dan berontak serta berteriak minta tolong kepada orang-orang disekitar apotek.

” Melihat ada perlawanan dan teriakan minta tolong dari Korban, pelaku Fadli Saban pun menarik Jilbab yang dikenakan oleh Korban dan melilit jilbab tersebut keleher korban. Korban pun kesulitan bernafas dan akhirnya menemui ajalnya. Melihat korban tak bernyawa, pelaku pun kabur dan meninggalkan korban yang sudah tidak berdaya lagi ,” tuturnya.

Ditambahkannya, selain itu, dari pengakuan tersangka kepada pihak Polres Malteng, pelaku bertindak nekat akibat sakit hati karena korban menolak ajakan nikah pelaku saat keduanya telah menjalin hubungan (Pacaran) selama 12 Tahun.

“Dendam asmara yang mana pelaku dan korban diketahui telah menjalani hubungan asmara selam 12 tahun Kala itu keduanya masih bertempat tinggal di Makassar (Sulawesi Selatan). Dari Makassar hingga ke Masohi,pelaku sudah banyak berkorban moril dan meteril kepada korban hanya saja ketika diajak untuk menikah oleh pelaku tawaran itu selalu ditolak oleh Korban, “ ungkapnya.

Sementara itu, orang dekat korban, Abdul Asis Saleh yang dihubungi INTIM NEWS dari Ambon, Selasa (6/6) mengungkapkan, pelaku memang memiliki hubungan asmara dengan korban. Namun hubungan asmara yang terjalin selama kurang lebih 13 tahun itu kandas tahun lalu.

Penyebab kandasnya hubungan keduanya, akibat pelaku yang tempramental dan sering memperlakukan korban semena mena.
Abdul Asis juga mengungkapkan, niat pelaku membunuh korban telah diketahui beberapa rekan dekat korban. Pasalnya tiap kali ada perseteruan dengan pelaku, korban sering diancam akan dibunuh jika tak lagi menjalin asmara dengan pelaku.

“ Niatnya memang sudah ada. Itu kita lihat setiap kali berseteru dengan Hasna, dia (pelaku) selalu katakan kalau dia tidak kawin dengan korban, dia akan bunuh korban supaya tidak ada lagi yang dapat menikah dengan korban, “ ungkap Abdul Asis.

Ditambahkannya, bukti pernyataan tak etis sampai pada ancaman pembunuhan dapat ditemui ditelepon seluler milik korban.

Pasalnya seluruh percakapan itu masih disimpan oleh korban.

“ kalau mau tahu semuanya itu lihat HP Hasna saja. Di empat HP-nya itu ada SMS bernada ancaman dari pelaku, “ ungkap Abdul Asis.

Beberapa jam sebelum korban ditemukan tak bernyawa di Apotek, Abdul Asis sempat berkomunikasi dengan korban untuk membicarakan produk (Dari toko Online) yang ingin dipesan korban. Korban pun meminta Abdul Asis untuk menghubunginya pada Minggu (4/6) siang sekitar pukul 14.00 Wit. Namun saat dihubungi HP korban diluar jangkauan (non aktif). Abdul Asis lantas mengirim pesan singkat dan menanyakan keberadaan korban, Sekitar pukul 15.00 WIT korban mengirimkan pesan singkat ke Abdul Asis yang mengatakan korban sedang berada di Apotek.

“ Namun yang janggal, Hasna tak pernah menghubungiku dari nomor itu. Ada nomor khusus antara kita berdua. Merasa ada yang janggal, saya balik menelepon, tapi HPnya tidak aktif. Lama menunggu, habis waktu Sholat Isha, saya suruh dua teman untuk mengecek keberadaan Hansa di kontrakannya. Saya juga suruh mengecek di Apotek, tapi informasinya Hasna tidak ada di kontrakan. Di apotek juga tidak ditemui ,karena lampu apotek padam, dan tidak ada sepeda motor Hasna, ” jelas Abdul Asis.

Sekitar pukul 22.00 WIT, Abdul Assis dihubungi oleh sahabat korban bahwa korban ditemukan sudah tidak bernyawa lagi. (IN-01/IN-10)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top