Maluku

Dari Dialog Kebangsaan, Mercy Barends Akui Bangsa Tengah “Diusik”

AMBON,MALUKU- Kegiatan MPR RI Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Bangsa oleh Mercy Barends, Anggota DPR RI dikemas dalam bentuk Dialog Kebangsaan dan buka puasa bersama 125 Imam, Chotib dan pengurus dari 60 masjid di Kota Ambon.

Pantauan INTIM NEWS, Tema yang diangkat yakni, “Peranan Agama-agama Dalam Memperkuat Silaturahmi Kehidupan Orang Basudara dan Semangat Kebangsaan”.

Kegiatan tersebut terlaksana, (19/06) di Aula Pertemuan Pelabuhan Perikanan Kapaha-Tantui.

bertindak sebagai narasumber yakni, DR. Abidin Wakano, Pastor Ino Ngutra,Pdt. Jacky Manuputty, M.Th dan Mercy Barends yang di moderatori oleh Maya Karyoprawiro.

“Mencermati kehidupan berbangsa dan bernegara belakangan ini, Indonesia mengalami berbagai tantangan baik internal (Ideologi, politik, ekonomi, SARA) maupun eksternal (globalisasi, liberalisasi, fundamentalisme, radikalisasi) yang mengarah pada krisis kebangsaan yang dapat memecah belah keutuhan bangsa,”kecewa Barends,pada sambutan pembukanya.

Dialog ini dibangun jelasnya,untuk memperkuat, menjaga dan memelihara semangat kebangsaan dalam prespektif agama-agama, relasi hidup orang basudara dan kesadaran kritis semua pihak bagi Maluku dan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Ditambahkan oleh Dr. Abidin Wakano dengan ciri khasnya yang sejuk dan pemikiran yang tajam, mencoba menyentuh aspek yang sangat fundamental tentang relasi Islam dan Pancasila yang sangat erat hubungannya.

“Menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman mengandung makna keberpihakan terhadap nilai kemanusiaan yang ber-Ketuhanan, berperikemanusiaan, menghargai perbedaan dalam musyawarah untuk mufakat dan berkeadilan. Aktualisasi nilai ini sangat kaya makna pada konteks lokal Maluku seperti contoh Budaya Pela Gandong, simbolisme potong di kuku rasa di daging,”Ajaknya.

Sedangkan Pastor Ngutra contohkan, menukik dengan contoh cerdas konteks kehidupan orang Kei, yang menggambarkan bahwa agama dan budaya lokal terbangun dalam jalinan yang indah.

“Perbedaan sebesar apapun dapat dijembatani melalui nilai-nilai hidup orang basudara yang luar biasa. Agama, suku, ras dan sebagainya bukan sebagai sekat pemisah, sumber diskriminasi dan peminggiran namun sebagai kekayaan yang indah dalam keberagamannya dan sumber kekuatan bangsa Indonesia,”kagumnya.

Sementara itu,Pendeta Jacky Manuputty, memulai dengan contoh narasi persahabatan lintas agama, negara dan adat kebiasaan yang berbeda tidak membatasi persaudaraan sejati yang terbangun karena memulai dengan “saling memahami secara utuh”.

“Memahami Islam secara utuh dalam prespektif Kristen atau agama lainnya adalah memberi ruang dan kontribusi bagi pemajuan Islam dalam semangat Keislamannya yang dpt memberi manfaat bagi kesejahteraan Indonesia. Begitupun sebaliknya memahami Kristen atau agama lainnya. Saling berkontribusi dan saling memajukan menjadi faktor penentu kemajuan bangsa,”ucapnya.

Sambungnya,sejumlah persoalan bangsa muncul berakar dari ketidakadilan, diskriminasi, kemiskinan, dan berbagai masalah sosial lainnya. Isu SARA hanya jadi kendaraan politik antar kelompok untuk melegitimasi kepentingan masing-masing.

Akhirnya,dari sosialisasi tersebut buahkan rekomendasi antara lain,sudah saatnya keluar dari polarisasi akibat sentimen SARA dan menggagas narasi-narasi baru yang menjadi pergumulan bersama semua kelompok, seperti melawan korupsi, mengatasi kemiskinan, persoalan lingkungan hidup dan SDA, pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, dan berbagai pergumulan sosial lainnya.

Kedua,memperkuat silaturahmi orang basudara dan semangat kebangsaan melalui praktek budaya lokal pela gandong, Ai Ni Ain, Kalwedo kidabela, sebagai kontribusi Maluku bagi persatuan Indonesia .

Ketiga,mengembangkan dialog-dialog lintas agama yang membangun karakter bangsa yang tangguh dan kuat, menghargai keberagaman dan berkeadilan.

Terakhir,membangun kesadaran kritis masyarakat tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara lewat berbagai forum diskusi, seminar, pendidikan MULOK, family education. (IN-06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top