BEKRAF SOSIALISASI AMO DI AMBON

AMBON,MALUKU- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI adakan Sosialisasi terkait Ambon Music Office (AMO).Sosialisasi tersebut, dalam rangka pendukungan Ambon menuju kota musik dunia.
“Ambon sebagai kota music perlu didorong terus menuju kota musik dunia.Soalnya,bakat seni orang Maluku banyak sekali.Ada penyanyi,Pemain alat musik dan masih banyak lagi bakat seni lainny,”ungkap Annisa Fitriana, salah satu panitia Bekraf RI, disela-sela acara sosialisasi yang bertempat di Swisbell Hotel,Jumat ( 02/06).
Dijelaskan lebih lanjut oleh Annisa Fitriana bahwa, Bekraf RI bekerjasama dengan Pemerintah Kota Ambon, Dinas Pariwisata dan Badan Perencanaan Kota Ambon. Adapun dalam acara ini tambahnya, menghadirkan empat orang narasumber, diantaranya, Ari Juliano Gema yang menjabat Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Regulasi dari Bekraf RI.
Ari Juliano memaparkan peran strategis badan ekonomi kreatif dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Kedua, pemaparan panel tentang peran pemerintah Kota Ambon dalam mendukung program Ambon menuju kota musik dunia oleh Hendrik Sopacua yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon. Ketiga, pemaparan tentang peran strategi AMO dalam melaksanakan program Ambon kota musik dunia yang dipaparkan oleh Ketua Board of Advisory AMO, Ronny Loppies. Dan keempat, dipaparkan oleh Muhammad Fauzy, Kasubdit Advokasi HKI tentang peran badan ekraf dalam mendukung Ambon menuju kota musik dunia.
Sosialisasi AMO diikuti oleh kalangan musisi di Ambon. Namun sebelumnya, di pagi hari diadakan seleksi tenaga administrasi dan manager AMO. Dan diikuti oleh 100 orang. Tetapi tersisa 17 orang setelah mengikuti seleksi di Kota Ambon dan Jakarta. Kemudian,akan dipilih hanya dua orang yang dianggap mampu memanage AMO ke depannya berdasarkan standar UNESCO.(IN-06)
