Seram Bagian Timur

Tahun 2017, 52 Sekolah Di SBT Akan Diakreditasi

Bula,Maluku- Badan Akreditasi Sekolah Madrasah Provinsi Maluku menargetkan tahun 2017 ini sebanyak 52 sekolah/Madrasah di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) akan diakreditasi. Sekolah dan Madrasah tersebut tersebar seluruh wilayah yang ada didaerah itu. Hal ini disampaikan ketua Unit Penyelenggara Akreditas (UPA) Kabupaten SBT, Evi Madjida kepada wartawan usai memberikan materi pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) akreditasi sekolah/Madrasah dalam rangka peningkatan kapasitas kepala sekolah/Madrasah dalam menghadapi akreditasi tahun 2017 tingkat kabupaten SBT dibula (23/5).

Dikatakan, dari data 101 sekolah yang tercatat di Unit Penyelenggara Akreditas, sebanyak 76 sekolah diantaranya belum dijamah tim badan akreditasi sekolah/Madasah. Lembaga-lembaga pendidikan tersebut antara lain SD, SMP, SMA dan SMK yang tersebar diseluruh wilayah dikabupaten SBT.

“Mohon maaf yang untuk data MIN/MIS, MTs MA kita belum dapatkan data valid. Jadi kalau SD, SMP, SMA dan SMK itu ada 76 sekolah yang belum pernah diakreditasi, “ungkap dia.

Sementara lembaga pendidikan yang memiliki nilai akreditasi dibawah rata-rata secara nasional akan dilakukan akreditasi ulang. “akreditasi yang nilai TT itu ada sekian persen dan itu juga harus segera diakreditasi ulang, “katanya.
Untuk itu, pihaknya akan meminta dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten SBT untuk kembali menganggarkan dana guna melakukan akreditasi sekolah-sekolah tersebut.

“Supaya secepatnya akreditasi seluruh sekolah di kabupaten SBT bisa selesai, “sambung dia.

Kata dia, ada sejumlah faktor yang menjadi penilaian tim akreditasi. Salah satunya adalah izin operasional sekolah. Saat ini ada sejumlah sekolah di Kabupaten SBT masih terkendala proses akreditasi lantaran izin operasional sekolah masih dibawah dinas pendidikan kabupaten Maluku Tengah. Penyebabnya, sekolah-sekolah tersebut didirikan sebelum pemekaran kabupaten SBT.

“Izin operasional sekolah yang berdiri pada saat masih bergabung dengan Maluku Tengah itu izin operasioanl masih di Maluku tengah sehingga dari dinas pendidikan masih mengupayakan untuk perlihan kesini (SBT), sementara masih proses lobi, “ungkapnya.

Selain kendala izin operasional, menurut dia, ada sejumlah faktor menjadi penyebab sejumlah sekolah di SBT belum diakreditasi. Satu diantaranya faktor geografis SBT yang terdiri dari pulau-pulau terpencil.

Kata Evi, pihaknya sangat memberikan apresiasi kepada dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten SBT atas upaya yang dilakukan untuk membantu akreditasi lembaga pendidikan didaerah itu. Lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dinas pendidikan SBT mengalokasi dana untuk mengakreditasi sebanyak 30 lembaga pendidikan didaerah itu. Dana ini merupakan yang terbesar diseluruh kabupaten/kota di provinsi Maluku.

“Kita berikan apresiasi kepada pemerintah kabupaten SBT dalam hal ini dinas pendidikan yang memberikan anggaran terbesar dari seluruh kabupaten/kota yang ada diprovinsi Maluku. Jadi anggaran akreditasi di SBT itu ada 30 sekolah yang dibiayai oleh APBD, nah dari 30 sekolah tertinggi dari seluruh kabupaten kalau didaerah yang lain ada 10 sekolah, ada yang 5 sekolah, “katanya.

Sementara itu kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten SBT dalam sambutannya yang dibacakan kepala bidang kebudayaan, Sudir Rumanama sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Untuk itu, dia berharap peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dapat memahami apa yang disampaikan para nara sumber.

“Harapan kami para peserta harus serius mengikuti apa yang disamppaikan yang disamapaikan nara sumber supaya hasilnyapun bisa tercapai dan memuaskan, “katanya.

Pihaknya juga sangat mendukung upaya yang dilakukan badan akreditasi sekolah/Madrasah untuk melakukan akreditasi seluruh sekolah yang ada didaerah itu. Menurut dia, para kepala sekolah yang mengikuti bimtek tersebut harus mengambil kesempatan mempelajari instrument-instrumen tata cara akreditasi sekolah agar bisa melakukan akreditasi pada pada lembaga pendidikan yang dipimpin.

“Kita bersyukur saat ini proses akreditasi masih dilakukan secara secara manual. Kalau tahun-tahun kedeepan secara online pasti sudah sulit, “ungkap dia.

Hadir sebagai nara sumber dalam bimtek tersebut antara lain kepala badan akreditasi sekolah/Madrasah Provinsi Maluku, Dr. JJ Limba, ketua unit penyelenggara akreditasi kabupaten SBT, Evi Madjida, pengawas/aksesor dinas pendidikan SBT, Usman Keliobas dan akademisi Universitas Pattimura, Prof.Dr. T.G Ratumana, M.Pd. (IN-17)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top