Persiapan Keuangan Menjelang Puasa

JAKARTA.- Tidak terasa, sebentar lagi umat muslim akan menjalani ibadah puasa. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, umumnya akan ada sedikit pola perubahan keuangan saat puasa karena banyak faktor. Misalnya karena kenaikan harga-harga bahan makanan, perubahan jam makan, adanya THR dan hari raya.

Lalu bagaimana mempersiapkan keuangan menjelang puasa? Berikut akan dibahas, Bulan puasa selalu dihadapi setiap tahun, demikian pula dengan kondisi-kondisi khusus keuangannya. Masa iya sih keuangan akan berantakan lagi setelah puasa dan lebaran? Mari evaluasi keuangan saat bulan puasa/lebaran tahun lalu. Pos mana yang akan menyebabkan kebocoran paling besar? Antisipasi pos tersebut dengan menyiapkan anggaran lebih banyak di pos tersebut. Bagi Anda yang mudik, pengeluaran mudik biasanya cukup besar. Selain tiket yang sudah dibeli, masih ada biaya-biaya saat di tempat mudik seperti akomodasi, transportasi, biaya wisata, angpau dan oleh-oleh.

Bagi yang tidak mudik, pengeluaran yang membuat keuangan menjadi bocor seperti pengeluaran untuk acara-acara berbuka puasa bersama/silaturahmi, baju dan belanja hari raya, angpau, dan lain sebagainya.
Kunci dari mengatur keuangan adalah anggaran. Jika Anda sudah berniat untuk menetapkan anggaran untuk suatu pos, Anda akan lebih mengingat bahwa anggaran pos tersebut terbatas, sehingga mencegah Anda boros untuk pos tersebut. Demikian juga untuk pengaturan keuangan saat puasa, setelah menentukan pos apa di tahun lalu yang cukup besar biayanya, tetapkan anggaran untuk bulan puasa tahun ini.

Anggarannya bisa Anda tambah jika memang perlu. Tentukan juga akan menambah anggaran dari mana, apakah murni hanya menyisihkan uang sedikit demi sedikit dari sekarang, atau tabungan yang sudah dimiliki, gaji, atau THR.

Sudah umum bahwa harga-harga akan naik, menjelang puasa, dan akan naik lagi menjelang hari raya. Menyiasati hal ini, Anda bisa berbelanja sebelum puasa untuk keperluan selama puasa. Perhatikan juga penyimpanan barang-barang yang sudah Anda belanjakan tersebut, simpan dengan benar supaya tahan lama. Jika Anda akan berbelanja sebelum puasa, maka Anda harus ingat untuk menyiapkan juga anggarannya.

Siapkan daftar belanja sebelum Anda belanja dan berpeganglah pada daftar itu. Kemungkinan besar saat Anda belanja di supermarket, Anda akan berhadapan dengan rak/area diskon, umumnya sebelum kasir saat sebelum membayar belanjaan. Di sini Anda butuh taktik supaya anggaran belanja Anda tidak bocor. Cek kembali daftar belanjaan, apakah produk-produk diskon itu termasuk dalam kebutuhan sehari-hari dan ada dalam daftar? Jika ya, Anda bisa memanfaatkan diskon tersebut. Tapi jika Anda akan membelinya dengan alasan ‘mumpung diskon’, maka sebaiknya lewati saja. Toh belum tentu Anda manfaatkan/habiskan bukan?

Anda tidak menerima THR? Tidak menerima THR karena Anda bekerja freelance, atau memiliki bisnis sendiri, atau memiliki profesi dengan penghasilan yang tidak tetap/tidak ada pemberi kerja, harus mengantisipasi datangnya bulan puasa dan lebaran lebih awal. Antisipasi ini idealnya dilakukan sejak setelah lebaran tahun lalu. Namun jika belum ada persiapan, tidak ada kata terlambat, Anda bisa mulai menyisihkan sejak saat ini hingga puasa dan lebaran tiba. Apabila Anda memiliki karyawan/orang-orang yang bekerja untuk Anda, tentu saja menjadi kewajiban Anda untuk memberikan mereka THR.

Manfaatkan bulan puasa untuk penghasilan tambahan. Dengan banyaknya keperluan puasa dan lebaran, tentu akan banyak penjual-penjual musiman yang berjualan kue, baju dan perlengkapan ibadah, dan lain sebagainya. Tidak ada salahnya kali ini Anda ikut terjun dalam kancah bisnis musiman puasa dan lebaran ini. Siapa tahu ini akan melatih insting bisnis Anda dan mungkin bisa Anda seriusi hingga ke depannya nanti.
Jika ingin berbisnis, carilah supplier yang barangnya berkualitas baik, jika akan berjualan kue, cari yang rasanya enak dan harganya murah. Anda masih punya banyak waktu untuk ‘curi start’ dan mengedarkan tester-tester untuk menarik para calon pembeli. (wdl/wdl/rej)