Listrik Sering Padam, Kantor PLN Bula Didemo

Bula, Maluku– Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Front Peduli Rakyat (FPR) dan Laskar Hijau Hitam (LHH), Jumat, (5/5) siang mendatangi kantor PT. PLN rayon Bula. Kedatangan mereka ke kantor tersebut untuk melakukan aksi demonstrasi mempertanyakan pemadaman listrik yang sering terjadi khususnya dikota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Dalam orasinya mereka mendesak kepala PLN Bula, Musa Rumain segera mengundurkan diri dari jabatannya karena dinilai lamban dalam mengatasi persoalaan pemadaman listrik di daerah itu.
“Kami mendesak kepala PLN Bula segera mengundurkan diri karena gagal mengatasi persoalaan pemadaman listrik dikota Bula, “ungkap salah satu demonstran dalam orasinya.
Menurut mereka, akibat sering terjadi pemadaman listrik yang tidak beraturan menyebabkan sejumlah peralatan rumah tangga yang menggunakan tenaga lsitrik mengalami kerusakan. Hal ini menimbulkan kerugian masyarakat hingga puluhan juta rupiah.
“PLN Bula beberapa tahun terakhir ini melakukan pemadaman tidak beraturan. Dalam sehari, listrik sering padam 5 sampai 7 kali. Tentu ini sangat merugikan masyarakat. Menurut keluhan masyakat, sejumlah alat elektronik akhirnya rusak akibat ulah PLN cabang Bula, “ungkapnya.
Kurang lebih satu jam melakukan orasi didepan kantor PLN Bula, para demonstran kemudian ditemui kepala PLN Bula, Musa Rumain. Dihadapan Rumain, para demonstran melalui kordinator lapangan (korlap) kemudian membacakan poin tuntutannya.
Terdapat enam poin tuntutan yang diisampaikan dalam pernyataan sikapnya. Pertama Front Peduli Rakyat dan Laskar Hijau Hitam mendesak PT. PLN Bula mentaati Undang-undang nomor 30 tahun 2009 tentang tenaga listrik. Kedua PT. PLN Bula diminta mengganti alat elektronik yang rusak akibat pemadaman listrik. Ketiga PT. PLN Bula diminta harus meminta maaf kepada masyarakat melalui media massa selama tiga hari berturut. Keempat mereka meminta kepala PLN wilayah Maluku untuk segera mencopot kepala PLN Bula karena dinilai gagal dalam menjalankan tugas. Kelima mereka meminta kepala PLN Bula untuk segera mengundurkan diri dalam waktu 3 x 24 jam. Keenam jika apa yang dituntut tidak segera direalisasi maka mereka akan berkoordinasi dengan seluruh masyarakat Kota Bula, OKP, OKPI, BEM dan sejumlah organisasi masyarakat untuk datang dengan jumlah massa yang lebih besar.
Usai menyerahkan tuntutannya para demonstran kemudian membubarkan diri meninggalkan lokasi dengan tertib. Selain mendapat pengawalan dari pihak kepolisian polres Seram Bagian Timur aksi tersebut mendapat pengawalan dari satuan Polisi Pamong Praja SBT. (IN-17)
