Lintas Peristiwa

Aksi Malam Seribu Lilin, Masyarakat Kota Ambon Diajak Toleransi dan Cinta NKRI

Ambon, Maluku- Sebagai wujud dukungan penegakan Hukum yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dinilai telah ditunggangi oleh paham-paham Radikal, oleh Solidaritas Pemuda Maluku Cinta Damai mengajak seluruh Masyarakat Kota Ambon dalam aksi malam seribu lilin untuk tetap bertoleransi dengan umat bergama di Maluku, juga setia kepada NKRI.

ahok1Ungkapan inilah dilontarakan oleh inisiator solidaritas Pemuda Maluku Cinta Damai Elpis Larwuy dan Roland Ai Ngutra saat ditemui INTIM NEWS di Tribun Lapangan Merdeka Ambon, Sabtu (13/5). Keduanya mengatakan, aksi pembakaran seribu lilin yang dipelopori oleh Solidaritas Pemuda Maluku Cintai Damai dengan melibatkan semua masyarakat Maluku khususnya warga Kota Ambon untuk menyuarakan pentingnya toleransi agama.

“Dengan toleransi agama yang diperlihatkan oleh Masyarakat Maluku, khususnya warga Kota Ambon, bagi kami adalah adalah sebagai wujud dukungan akan penegakan hukum yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,”ungkapnya.

Menurut Keduanya penegakan hukum yang terjadi di Indonesia seakan-akan mengarah pada kepentingan-kepentingan politik identitas, dengan mencatut nama agama yang membuat kebihnekaan yang ada di Indonesia kembali dipertanyakan oleh Masyarakat Indonesia.

ahok 2“Kegiatan pembakaran seribu lilin yang dilakukan oleh Masyrakat Maluku khususnya warga Kota Ambon adalah sebuah tindakan nyata Masyarakat Maluku bahwa Provinsi Maluku masih memiliki jiwa kebihnekaan diantara sesame pemeluk agama. Maluku merupakan miniature dari toleransi kerukunan umat beragama yang ada Indonesia,” Larwuy.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Elpis Larwuy dan Roland Ai Ngutra, Tomy Karey yang juga selaku inisyator Solidaritas Pemuda Maluku Cinta Damai menambahkan tujuan dilaksanakannya pembakaran seribu lilin yang dilakukan oleh Masyarakat Maluku khususnya warga Kota Ambon akibat paham Radikalisme yang muncul dan sengaja dipolitisir oleh kelompok-kelompok tertentu.

“Kegiatan pembakaran seribu lilin merupakan sebuah tindakan nyata yang dilakukan oleh Masyarakat Maluku yang masih tetap setia kepada NKRI dan Pancasila, sehingga mengantisipasi akan timbulnya paham-paham radikalisme yang dinilai semakin hari berada dipermukaan yang sengaja dilakukan oleh keleompok-kelompok tertentu dengan mengatas namakan agama,”tandas Karei. (IN-10)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top