Maluku

Tim Kemenko Maritim Tinjau Tambang Merkuri SBB

Gubernur Maluku Tinjau Gunung Tembaga SBB Baru Baru Ini

Ambon,Maluku – Penggunaan merkuri dalam pertambangan di Indonesia ternyata sudah demikian berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup. Lantaran itu, diperlukan tindakan-tindakan untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih jauh dan terutama untuk menjaga kesehatan masyarakat

Terkait dengan itu,  Tim dari Kementerian Koordinator Bidang Maritim mendatangi Kantor Gubernur Maluku,  Selasa (11/4/2017), dengan maksud menyampaikan kepada Gubernur Maluku Said Assagaff dan Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua,  soal rencana peninjauan tim ini ke lokasi tambang penghasil merkuri di Pulau Seram.

“Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman kemarin mendapatkan amanah dari hasil rapat kabinet terbatas, yang diselenggarkan di 9 Maret ini, dan mengisyaratakan penggunanaan merkuri di Indonesia sudah demikian berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup,” ujar Asisten Deputi Infrastruktur Pertambangan dan energi di Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritimanan Yudi Prabanggara, kepada wartawan di Ambon, Selasa (12/4/2017).

Usai bertemu pihak Pemerintah Provinsi Maluku, menurut Yudi, tim ini akan turun pada Rabu, 12/4/2017), untuk meninjau lokasi tambang penghasil merkuri, yang ada di Desa Iha – Luhu, Pulau Seram.

Pihaknya menurut Yudi, akan memotret kondisi yang ada di sana, baru kemudian mengambil langkah-langkah yang tepat.

“Ada kebijakan untuk menutup lokasi tersebut. Habis itu akan kita lihat langkah-langkah yang perlu kita ambil secara bersama-sama. Bukan satu atau dua institusi tapi secara bersama-sama antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat,” tandasnya.

Itu sebabnya, menurut Yudi, dalam tim tersebut terlihat ada unsur dari Markas Besar (Mabes) TNI dan Mabes Polri.

“Ya sekarang tidak hanya melibatkan satu atau dua institusi, tapi kita secara bersama-sama dengan institusi terkait lainnya, sehingga tindakan yang diambil memang komplet,” ujarnya.

Dia mengakui, Maluku ini memang potensinya luar biasa. Suatu daerah yang kaya raya dengan sumber daya alam.

“Ada emas yang diusahakan oleh penambang emas skala kecil, terutama di Pulau Buru. Ini harus klta tata, kita sempurnakan kegiatan-kegiatan penambangan di sana. Dalam arti memang ada pembinaan terutama mengenai bahan-bahan berbahaya dan beracun terutama merkuri,” katanya

Dia katakan, penggunanaan merkuri ini telah disepakati oleh Pemerintah Indonesia serta negara lain untuk dikurangi dan dihapuskan. Jadi akan diganti penggunanaan merkuri ini dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan lebih efisien.

“Karena sebetulnya penggunanan merkuri di tambang emas skala kecil ini tidak efisien. Yang terbuang jauh lebih banyak daripada yang terpakai. Sementara ada teknologi-teknologi lain yang sedang kita kembangkan, yang jauh lebih efisien, dengan perolehan emasnya akan jauh lebih banyak dibanding yang sekarang. Selain itu aman bagi lingkungan,” tuturnya. (IN-01/IN-06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top