Tagih Janji Perubahan, Kolatlena Curhat di Medsos Soal Pemerintahan Mukti-Fachri

Bula,Maluku – Proses penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang berjalan lamban dinilai akan berdampak pada masyarakat. Lambannya pengambilan keputusan dibawah kendali pemerintahan Abdul Mukti Keliobas dan Fachri Husni Alkatiri membuat masyarakat mulai resah dengan kondisi SBT saat ini. Sejumlah persoalaan kini menanti keputusan Bupati untuk bisa terselesaikan. Mulai dari persoalaan pemerintahan desa yang belum terselesaikan, guru kontrak daerah, tenaga medis kontrak, penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017 yang minim hingga kesenjangan ekonomi yang dialami masyarakat SBT.
Padahal, janji perubahan yang diusung pasangan dengan jargon “Mufakat” itu mampu menjadi magnet merebut simpati masyarakat di bumi Ita Wotu Nusa untuk memilih pasangan Mukti-Fachri dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) lalu.
Slogan perubahan jangan semata-mata menjadi pemanis bibir untuk menarik simpati rakyat dalam Pemilukada lalu.
Kini memasuki tahun ke-2 pemerintahan Mukti-fachri, masyarakat SBT menanti janji perubahan untuk diimplementasikan disegala bidang, baik pembangunan infrastruktur maupun pembangunan dibidang ekonomi.
Melihat kondisi ini anggota DPRD SBT fraksi Gerindra, Alimudin Kolatlena mulai menagih janji perubahan yang diusung Mukti-Fachri. Bahkan mantan Ketua Tim pemenangan pasangan Mukti-Fachri pada pilkada lalu ini menulis pesan melalui surat media sosial yang diberi judul “Atas Nama Cinta”.
Berikut surat yang dikutip INTIM NEWS dari akun pribadi Alimudin Kolatlena .
“Atas nama Cinta
Mencoba buang bola lewat media sosial, siapa tau dapat respon cepat, sekedar mengingatkan tentang janji indah dalam tema besar “PERUBAHAN” ala MUFAKAT.
Perubahan adalah sebuah keniscayaan, ia akan terjadi dengan sendirinya, walau tanpa rekayasa kita, Ia kekal, namun perubahan yang dirancang dan di ikhtiari oleh manusia adalah perubahan yang butuh gerakan, berkelanjutan dan konsisten.
Memasuki tahun ke-2 pemerintahan SBT saat ini, gerak perubahan itu belum terlihat, samar, atau memang sudah ada namun saya belum mampu meng-inderanya. Mestinya semangat perubahan itu sudah harus terlihat diawal pemerintahan.
Pak Bupati dan Pak Wakil, Pak Mukti dan Pak Fachri, saya ingin menulis surat cinta terbuka untuk Bapak berdua, namun waktu saya belum banyak, lagi pula surat cinta butuh kemampuan merangkai kata yang bagus pun terlalu banyak basi-basinya.
Point saya adalah, Bapak berdua harus bertindak lebih cepat, jangan lambat dalam mengeksekusi hal-hal yang berkaitan dengan hajat hidup rakyat banyak di Kabupaten SBT yang Bapak berdua pimpin, Rakyat hari ini sangat menanti.
Misalnya:
Pertama persoalan Pemerintahan Desa yang hingga saat ini belum selesai, karteker Desa yang notabene PNS, rangkap tugas, secepatnya dilaksanakan proses pemilihan.
Kedua, tes kontrak Guru, hasilnya sudah diumumkan beberapa bulan lalu, namun SK belum juga ada, mereka yang sudah dinyatakan lulus jadi bimbang dan pada akhirnya berpengaruh terhadap proses belajar mengajar karna sering-sering di bula menanti SK.
Ketiga, tes kontrak kesehatan pun hingga saat ini belum diumumkan hasilnya, mereka yang ikut tes akhirnya harus berada di Bula, Ibukota kabupaten selama berbulan-bulan hanya untuk menanti pengumuman hasil kelulusan, yang rugi adalah rakyat kita, karna di tempat tidak ada tenaga medis.
Keempat, pak Bupati dan Pak Wakil yang baik yang saya sayangi, Perputaran ekonomi di masyarakat kita melemah, uang susah, masyarakat pada mengeluh, hal ini disebabkan penyerapan anggaran APBD kita hingga bulan april akhir ini masih sangat rendah, jauh dari yang ditargetkan, Bapak berdua pasti lebih tahu tentang ini. Kini.
Saya minta kepada Bapak berdua, atas nama rakyat SBT, segeralah bertindak, apa yang harus diselesaikan hari ini, ya harus dieksekusi, jangan ditunda untuk besok, sebab akan jadi PR yang menumpuk dan menyebabkan ketidakstabilan.
Itu 4 dari sekian banyak problem kita di daerah hari ini, Insya Allah besok saya ingatkan lagi.
Semoga Pak Bupati dan Pak Wakil selalu sehat wal’afiat, agar dapat berbuat yang terbaik untuk rakyat kita, betapa besar harapan yang digantungkan kepada Bapak berdua untuk “PERUBAHAN” Seram Bagian Timur, ke arah yang lebih baik. Aamiin. Alimudin Kolatlena (AK)” Demikian petikan curhatan legislator asal Fraksi Gerindra itu. Apakah curhatan ini akan didengar pasangan Mukti-Fachri ? (IN-17)
