Seram Bagian Barat

Pemasangan Tiang Alif Mesjid Asyukuria Desa Kawa

SBB, MALUKU – Kegiatan seremonial sakral pemasangan tiang Alif Mesjid Asyukuria, Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Selasa (18/4) dihadiri oleh Ujir Halid (Pejabat Bupati SBB), La Fata (Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kab SBB), Moh Yasin Payapo ( Bupati SBB terpilih 2017), para pimpinan SKPD lingkup Pemkab SBB, Hamzah Eli (Pejabat Desa Negeri Kawa).

Disela sela kegiatan pemasangan tiang Alif Mesjid Asyukuria Desa Kawa, Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya yang dibacakan oleh Penjabat Bupati SBB, mengatakan pemasangan tiang Alif Mesjid adalah budaya Islam di Maluku, sebagai tanda bahwa Mesjid itu sudah rampung dan dapat digunakan.

18009867_1681014072200551_339007850_nMenurut catatan sejarah, pembangunan Mesjid merupakan starting point (titik awal) pembangunan peradaban umat Islam, karena Mesjid selain berfungsi sebagai tempat ibadah ,Mesjid juga merupakan pusat peradaban Islam, disamping sebagai pusat peradaban Mesjid juga sebagai tempat suci bagi umat Islam, sebagai wadah bagi umat Islam untuk membina jamaahnya dalam menghadapi pokok pokok persoalan hidup sekaligus berfungsi sebagai tempat untuk menyelesaikan persoalan persoalan keumatan.

Didalam mewujudkan pembangunan Mesjid, tentunya tidak hanya berlandaskan bangunannya secara fisik semata, namun lebih dari pada itu, harus pula disertai dengan peningkatan kualitas pengalaman dan pemahaman kita terhadap ajaran dan nilai nilai yang terkandung dalam agama Islam itu sendiri.
Oleh karena itu dikatakannya, beramai ramailah didalam memenuhi panggilan shalat di Mesjid, sekaligus juga dapat mempertebal rasa ukhuwah Islamiyah dan mempererat tali silahturahmi antara sesama.

“Menyadari akan peran dan fungsi mesjid maka seyogyanya pembangunan sebuah masjid tidak sekedar ditunjukan sebagai tempat ritualitas ibadah semata, akan tetapi lebih dari itu, masjid harus dibangun dengan beragam aktifitas yang mampu berperan dalam memberikan pembinaan kepada umat terutama masalah pembinaan aqidah, akhlak, ibadah, dan pembinaan sosial kemasyarakatan,” terangnya.
Gubernur Maluku pun menghimbau untuk dapat memaksimalkan Mesjid, Gereja, Pure, dan rumah rumah ibadah lainnya secara maksimal sebagai pusat pengembangan visi dan dakwah damai, bukan hanya damai pasif, tetapi damai secara aktif, dalam rangka kita mewujudkan visi pembangunan di provinsi Maluku. (IN- 13)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top