Maluku Tengah

Kemiskinan Malteng Krusial, Besar Belanja Pegawai 60 Persen

AMBON,MALUKU- Berakhirnya masa pemerintahan Tuasikal-Leleury, lima tahun lalu menjadi bagian  fokus  yang perlu diperhatikan. Pasalnya pembangunan di Kabupaten bertajuk  Pamahanunusa tersebut dirasakan masih belum memberi andil siginifikan  untuk pembangunan secara infrastuktur bahkan manusianya.

Kepada Intim News di Ambon, Jumat (7/4) Marlatu Leleury mantan Wakil Bupati Maluku Tengah itu membenarkan bahwa hal krusial yang masih menjadi fokus utama  adalah kemiskinan dan pengangguran yang belum dapat ditekan.

“So far masih berjalan dengan baik, intinya pemberdayaan masyarakat tetap berjalan.  Kemiskinan juga berhasil ditekan bersama dengan pengangguran adalah masalah krusial yang diperhatikan,” kata Leleury.

Menurutnya, program kinerja  Maluku  tengah  sejauh lima tahun lalu tersebut adalah proyek-proyek multiyears, proyek yang ada sesuai masa jabatan. Proyek Multi years atau proyek yang tak bisa dirampungkan dalam setahun di rencana penganggaran pemerintah adalah untuk meningkatkan kualitas pembangunan.

Pasalnya, jika suatu pembangunan dipaksa dalam satu tahu anggaran maka hasilnya akan tidak berkualitas. Jadi  perlunya menentukan proyek apa saja yang akan dimasukan kedalam proyek multiyears berdasarkan anggaran dan waktu pelaksanaannya.

“Benar, proyek multiyears itu berkahir dengan masa pemerintahan kami. Sehingga akan jadi PR bagi kami untuk melanjutkan kembali di lima tahun mendatang,”jelasnya.

Pembangunan ekonomi untuk wilayah Maluku Tengah memang luas untuk tujuan wisata  alam, namun  anggaran tidak  cukup  untuk  membagi ke masing-masing wilayah  pariwisata  tersebut. Karena kondisi anggaran belanja daerah lebih banyak ditujukan kepada belanja pegawai.

“Anggaran belanja daerah 60 persen untuk belaja pegawai di lingkup Pemkab Malteng yang ada sekitar 11.000 (sebelas ribu) orang, jadi 40 persen tidaklah cukup untuk belanja lainnya,”akunya.

Pada hakekatnya tujuan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, hal tersebut nyata tercermin  dalam  setiap anggaran pembangunan yang selalu memprioritaskan kegiatan yang dapat memberikan akselerasi terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Yang mana arah dari  pembangunan ekonomi adalah  mengusahakan  agar pendapatan  masyarakat  naik, disertai  dengan  tingkat pemerataan yang  sebaik mungkin. (IN-02)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top