Seleksi Online Tenaga Honorer Jadi Polemik

LANGGUR,MALUKU- Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara melakukan tes online terhadap tenaga honorer di Maluku Tenggara menuai kritikan.
Kritikan itupun datang dari berbagai kalangan seperti OKP, Politisi, masyarakat maupun tenaga honorer sendiri. Mereka menilai, upaya pemerintah daerah melakukan seleksi terhadap kurang lebih empat ribu tenaga honor itu sudah sangat tepat, karena untuk mengurangi beban APBD. Namun seleksi dengan jalur Online harus dipertimbangkan baik-baik karena akan berdampak bagi buruk bagi tenaga honorer yang sudah mengabdi selama bertahun-tahun.
Membludaknya Tenaga Honorer pasca diumumkannya seleksi Online oleh Pemerintah setempat pada tahun kemarin perlu dicermati oleh Pemkab Maluku Tenggara agar tak terulang kembali di tahun 2017 ini.
Kepada INTIM NEWS , sumber yang enggan namanya dipublikasikan , Selasa (7/3) menilai, seleksi online yang bakal dilaksanakan tahun 2017 ini akan menimbulkan kecemburuan sosial dan rasa kecewa dari tenaga honorer yang sudah mengabdi selama bertahun-tahun.
“Ini akan menimbulkan kecemburuan sosial dan kekecewaan dari tenaga honor yang sudah mengabdi dari tahun 2010, sampai tahun 2015. Karena mereka ini sudah mengabdi selama berpuluh-puluh tahun namun tidak kunjung menyandang gelar PNS. Dan kini mereka diharuskan untuk ikut tes online honorer bersama-sama dengan honorer yang baru direkrut pada tahun 2016 kemarin, “ ujar sumber.
Dia pun berharap, pemerintah daerah sedapat mungkin mempertimbangkan hal ini, karena sangat disayangkan akan “mengorbankan” tenaga honorer yang sudah mengabdi berpuluh-puluh tahun.
“ Disayangkan kalau Tenaga Honorer yang mengabdi selama puluhan tahun namun tak lulus dalam seleksi online, “ kata sumber. (IN-12)
